Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada jelang akhir pekan jatuh di tengah kenaikan bursa saham regional Asia.
IHSG ditutup melemah 89,11 poin atau 1,31 persen ke posisi 6.715,12.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,21 poin atau 1,19 persen ke posisi 933,01.
“IHSG masih melemah sementara mayoritas bursa regional Asia rebound jelang akhir pekan ini seiring dengan meredanya aksi jual,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar cenderung mengikuti kenaikan di bursa saham Amerika Serikat (AS) dimana investor terus menilai prospek pertumbuhan dan kebijakan moneter.
Pasar bersiap untuk data harga produsen dan konsumen AS akan rilis akhir pekan ini yang dapat menjelaskan keadaan inflasi dan mempengaruhi ekspektasi jangka panjang untuk kebijakan moneter jelang pertemuan The Federal Reserve AS pada minggu depan.
Sementara dari dalam negeri, indeks penjualan ritel di Indonesia pada Oktober tumbuh melambat dimana tercatat 3,7 persen secara tahunan sementara sebulan sebelumnya 4,6 persen.
Meskipun indeks penjualan masih mencatatkan positif, namun angka tersebut yang terlemah dalam perdagangan ritel sejak Mei 2022.
Hal itu masih dipengaruhi dampak kenaikan harga bahan bakar.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam 2,58 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor perindustrian masing-masing turun 1,77 persen dan 1,46 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu WAPO, INCF, FIRE, UFOE, dan COAL.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ISAP, GOTO, BSBK, ARTO, dan WIRG.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp1,92 triliun.
Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp1,44 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.019.112 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,74 miliar lembar saham senilai Rp13,61 triliun.
Sebanyak 185 saham naik, 347 saham menurun, dan 163 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 326,58 atau 1,18 persen ke 27.901,01, Indeks Hang Seng naik 450,64 atau 2,32 persen ke 19.900,87, Indeks Shanghai meningkat 9,6 poin atau 0,3 persen ke 3.206,95, dan Indeks Straits Times menguat 9,89 poin atau 0,31 persen ke 3.245,97.