Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah dipimpin saham-saham dari sektor teknologi.
IHSG ditutup melemah 35,79 poin atau 0,51 persen ke posisi 7.017,36.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,98 poin atau 0,5 persen ke posisi 996,76.
“Sentimen utama pelemahan IHSG hari ini yaitu berlanjutnya pelemahan sektor teknologi plus terkoreksinya mayoritas indeks di bursa Wall Street,” kata analis Indo Premier Sekuritas Mino saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dibuka melemah, IHSG tak lama menguat namun selang sejam kembali bergerak ke zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 3,83 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik masing-masing minus 1,29 persen dan minus 1,01 persen.
Sedangkan empat sektor meningkat dimana sektor kesehatan naik paling tinggi yaitu 0,88 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor properti & real estat masing-masing 0,6 persen dan 0,19 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GULA, JARR, SDPC, KRYA, RAFI.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PNLF, ZATA, BUKA, MDKA, dan GOTO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.294.204 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,66 miliar lembar saham senilai Rp12,32 triliun.
Sebanyak 196 saham naik, 327 saham menurun, dan 183 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 120,2 atau 0,42 persen ke 28.162,83, indeks Hang Seng turun 275,64 atau 1,57 persen ke 17.297,94, indeks Shanghai terkoreksi 23,14 poin atau 0,75 persen ke 3.0798,55, dan indeks Straits Times menguat 1,96 poin atau 0,06 persen ke 3.246,51.
