Apapun hasil dari pemilihan paruh waktu yang berlangsung pada Selasa (8/11), Presiden Joe Biden mengatakan bahwa dirinya tidak berencana untuk mengubah agenda dalam masa kepresidenannya.
Komentar Biden datang di saat Partai Republik pada Rabu (9/11), semakin dekat meraih kendali di DPR AS melalui keunggulan yang tipis sementara kendali atas Senat masih harus ditentukan oleh serangkaian pemilihan yang berlangsung sengit.
Baik Demokrat maupun Republik dapat meraih mayoritas suara di Senat dengan kemenangan di Nevada dan Arizona, di mana hasil akhir pemilihan masih belum diketahui.
Tetapi terdapat kemungkinan kuat, bahwa untuk kedua kalinya dalam dua tahun, bahwa kekuasaan mayoritas di Senat akan ditentukan oleh hasil pemilihan ulang di Georgia pada bulan depan.
Senator Raphael Warnock, kandidat asal Partai Demokrat dan lawannya Herschel Walker gagal meraih cukup suara untuk mengklaim kemenangan secara langsung pada pemilihan Selasa lalu.
Dalam perebutan kursi di DPR, Demokrat berhasil mempertahankan posisinya di berbagai distrik mulai dari Virginia, Pennsylvania, hingga ke Kansas.
Sementara di banyak negara bagian seperti New York dan California, hasilnya belum diketahui.
Kendali atas Kongres merupakan faktor kunci yang menentukan masa depan agenda Presiden Biden, dan juga berperan sebagai referendum terhadap pemerintahannya di saat Amerika Serikat kini tengah dilanda inflasi tinggi dan munculnya kekhawatiran akan nasib dari negara tersebut ke depannya.
Jika kendali DPR dipegang oleh Partai Republik, hal tersebut tampaknya akan memicu serangkaian penyelidikan terhadap Biden dan keluarganya, sementara pengambilalihan kendali Senat oleh Partai Republik akan menghambat kemampuan presiden untuk menunjuk para hakim di peradilan federal.