Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diproyeksikan bergerak datar di tengah beragamnya sentimen global.
IHSG dibuka melemah 11,3 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.038,83.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,5 poin atau 0,25 persen ke posisi 1.003,24.
“Kami memperkirakan IHSG akan bergerak sideways hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari bursa global dan regional,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Bursa saham AS ditutup menguat pada Selasa (8/11) kemarin.
DJIA naik 1,02 persen, S&P500 menguat 0,56 persen, dan Nasdaq meningkat 0,49 persen.
Pasar menguat di tengah penantian hasil pemilu paruh waktu AS yang akan mulai dirilis pada Selasa (8/11) malam waktu setempat.
Investor menginginkan kemenangan Partai Republik, yang diharapkan akan menahan pengeluaran negara akibat terbaginya pemerintah.
Di samping itu, investor juga menantikan rilis data inflasi IHK utama AS yang diperkirakan mencapai 8,2 persen (yoy) dan data inflasi inti yang diprediksi mencapai 6,5 persen.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun tercatat di level 4,1 persen dan indeks dolar AS terpantau di level 109,6.
Dari pasar komoditas, harga minyak Brent turun 2,33 persen dan begitu juga batu bara yang terkoreksi 1,88 persen.
Sementara itu, harga minyak sawit mentah atau CPO melemah 1,62 persen, nikel turun 1,82 persen, dan emas menguat 2,25 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 74,23 atau 0,27 persen ke 27.797,88, indeks Hang Seng turun 57,97 atau 0,35 persen ke 16.499,34, indeks Shanghai terkoreksi 5,83 poin atau 0,19 persen ke 3.058,66, dan indeks Straits Times naik 13,45 poin atau 0,43 persen ke 3.159,28.