Ekspektasi Inflasi atau Inflation Expectations Selandia Baru telah di rilis naik pagi tadi dari 3.07% ke 3.62%. Namun, kenaikan data ini hanya menyebabkan NZDUSD terkoreksi naik saja dari 0.5931 ke 0.5944 dan akhirnya kembali turun hingga level 0.5903. Pelemahan NZDUSD ini di karenakan menguatnya dolar AS yang di gambarkan dari menguatnya dolar index saat ini dari 109.93 ke 110.38.
Penguatan Dolar Indeks ini mengindikasikan bahwa para pelaku pasar telah mengurang ekspektasi mereka bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan kembali agresif dalam menaikkan suku bunganya secara agresif pada bulan Desember 2022 nanti.
Para investor global mulai menunggu rilis data inflasi tahunan AS per Oktober ini yang di prediksi juga akan alami penurunan dari 8.2% ke 8.0% yang di jadwalkan akan di umumkan pada hari Kamis, 10 November 2022 malam. Angka inflasi inti juga diprediksi akan turun dari 6.6% ke 6.5%.
Tingginya inflasi AS di karenakan naiknya harga minyak mentah dunia, sehingga transportasi untuk mengangkut barang komoditas dan lain sebagainya juga alami kenaikkan. Namun saat ini inflasi mulai dapat di tekan karena berdasarkan data AAA harga bahan bakar di AS melandai dari $5.00 /galon ke $3.78/galon. Namun harga ini masih lebih tinggi dari sebelumnya di Januari 2021 yang harganya $2.53 galon.
Kemungkinan koreksi turun yang masih perlu di waspadai saat ini karena penguatan dolar AS di prediksi akan mendekati level 0.5870. Jika NZDUSD tidak mampu tembus level 0.5870 maka NZDUSD di prediksi dapat kembali naik ke level 0.5916-0.5920 hingga level 0.5972 kembali.