AS pertimbangkan kirim rudal pencegat HAWK ke Ukraina

0
56

Amerika Serikat mempertimbangkan pengiriman sistem pertahanan udara rudal pencegat HAWK ke Ukraina untuk membantu negara itu menghadapi serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) Rusia.

Rudal pencegat itu akan memperbarui sistem rudal Stinger yang lebih kecil dengan jangkauan lebih pendek, yang sebelumnya telah dikirim AS ke Ukraina.

Pemerintah AS akan menggunakan kebijakan Presidential Drawdown Authority (PDA) untuk mengirim peralatan HAWK ke Ukraina.

HAWK dibuat dengan teknologi era Perang Vietnam, tetapi telah ditingkatkan kemampuannya beberapa kali.

PDA memungkinkan AS mengirim alat pertahanan dari gudang penyimpanan secara cepat dalam keadaan darurat tanpa persetujuan kongres.

Namun, masih belum jelas berapa banyak peralatan dan rudal HAWK yang akan dikirim AS ke Ukraina.

Gedung Putih menolak berkomentar mengenai hal itu.

Sistem pertahanan udara HAWK adalah pendahulu sistem PATRIOT buatan Raytheon Technologies yang belum dipertimbangkan untuk dikirim ke Ukraina, kata sejumlah pejabat kepada Reuters.

Presiden AS Joe Biden berjanji kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa Washington akan membantu Ukraina dengan sistem pertahanan udara canggih setelah negara itu dibombardir dengan rudal Rusia sejak awal Oktober.

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg telah mengatakan bahwa Spanyol berniat mengirim empat peluncur HAWK.

Pada tahap awal, AS kemungkinan akan mengirim rudal-rudal pencegat bagi sistem HAWK ke Ukraina karena belum diketahui apakah peluncurnya cukup tersedia, kata seorang pejabat AS kepada Reuters.

Peralatan HAWK milik AS telah berada di gudang selama puluhan tahun.

Kebijakan PDA akan dipertimbangkan pekan ini, menurut beberapa pejabat AS.

Seorang pejabat AS mengatakan kemungkinan nilai bantuan kali ini dalam PDA itu separuh dari paket bantuan keamanan senilai sekitar 700 juta dolar AS (Rp10,9 triliun) yang dikeluarkan baru-baru ini.

Belum jelas pula apakah rudal pencegat HAWK akan dimasukkan ke dalam paket bantuan militer itu.

Namun, pejabat-pejabat AS sebelumnya telah mengatakan bahwa besaran dan komposisi paket bantuan militer dapat berubah dengan cepat.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, yang disebut oleh Moskow sebagai “operasi militer khusus”, AS telah mengirimkan bantuan pertahanan senilai sekitar 17,6 miliar dolar (Rp274,6 triliun) ke Kiev.