IHSG berpeluang menguat hari ini, ikuti kenaikan Wall Street

0
43

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi menguat, mengikuti kenaikan indeks saham utama di Bursa Wall Street.

IHSG dibuka menguat 12,71 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.843,82.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,36 poin atau 0,24 persen ke posisi 975,03.

“Fokus investor tertuju pada Indeks Penjualan Riil (IPR) pada September 2022 yang diperkirakan akan menurun, tercatat 200, atau turun 0,9 persen (mom).

Penurunan tersebut disebabkan daya beli masyarakat yang menyusut akibat kenaikan inflasi,” tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Sementara itu inflasi diperkirakan sebesar 0,05 persen (mom) pada periode Oktober.

Proyeksi tersebut menurun dibanding dengan capaian level inflasi pada bulan sebelumnya mencapai 1,17 persen (mom).

Hari ini IHSG berpeluang bergerak menguat meski terbatas di kisaran 6.789 – 6.845.

Bursa ekuitas Wall Street ditutup menguat pada Senin (17/10) merespons laporan keuangan perusahaan pada kuartal III 2022 dan sejumlah emiten teknologi yang oversold menikmati reli rebound.

Bank of America, melaporkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan dan sahamnya menguat enam persen.

Bank of New York Mellon juga membukukan kinerja yang mengalahkan ekspektasi analis dan sahamnya naik lima persen.

Secara keseluruhan, suku bunga yang lebih tinggi mendorong pendapatan bunga bagi perbankan pada kuartal ketiga, memberi harapan musim laporan keuangan membawa ekonomi yang lebih baik.

Sementara itu, bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), berencana menahan suku bunga tinggi dalam waktu yang lama.

Dari Eropa, Indeks pan-Eropa Stoxx 600 ditutup menguat setelah Menteri Keuangan Inggris yang baru Jeremy Hunt, mengumumkan hampir semua pemotongan pajak yang direncanakan akan dibatalkan.

Dari Asia, rilis data inflasi (CPI) China pada September 2022 naik menjadi 2,8 persen (yoy), merupakan level tertinggi sejak April 2020 dari 2,5 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Hal tersebut diakibatkan oleh lonjakan harga bahan makanan.

Inflasi harga bahan makanan naik menjadi 8,8 persen (yoy), tertinggi dalam 25 bulan dari 6,1 persen (yoy).

Sementara, Producer Price Index (PPI) China pada September 2022 tercatat melambat ke level terendahnya dalam 20 bulan menjadi 0,9 persen (yoy) dari 2,3 persen (yoy pada bulan sebelumnya.

Hal itu refleksi dari dampak kebijakan lockdown COVID-19 dan penurunan harga minyak mentah yang sempat terjadi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 188,76 atau 0,7 persen ke 26.964,55, indeks Hang Seng naik 129,84 atau 0,78 persen ke 16.742,74, Indeks Shanghai meningkat 3,1 poin atau 0,1 persen ke 3.089,04, dan Indeks Straits Times melemah 0,54 poin atau 0,02 persen ke 3.015,21.