Tiga personel pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa tewas dan tiga lainnya luka parah ketika kendaraan mereka terkena sebuah bom rakitan di Mali utara pada Senin (17/10), kata juru bicara PBB.
Para personel nahas itu sedang berpatroli mencari dan mendeteksi ranjau di daerah Tessalit, kabupaten Kidal, ketika mereka terkena bom, kata jubir PBB Stephane Dujarric kepada para wartawan.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para penjaga perdamaian tersebut, kepada mitra-mitra kami dalam misi tersebut, dan kami mendoakan yang luka-luka segera pulih,” kata Dujarric.
Misi PBB di Mali, MINUSMA (United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Mali), saat ini memiliki sekitar 12.000 personel militer yang ditempatkan di negara itu.
Sejak misi tersebut mulai digelar pada 2013, sedikitnya ada 174 tentara penjaga perdamaian yang tewas dalam aksi kekerasan.
Jumlah korban jiwa itu merupakan yang tertinggi di kalangan misi-misi penjaga perdamaian PBB di seluruh dunia.
Orang-orang garis keras keagamaan, yang beberapa di antaranya terkait dengan Al Qaida dan ISIS, selama satu dasawarsa terakhir melancarkan pemberontakan di Mali.