USD/JPY Terhenti, Pasar Pantau Intervensi Jepang

0
200
Yen Jepang

Kenaikan USD/JPY terhenti sejenak di level tertinggi sejak 1990, sempat mencatat penurunan ringan di dekat level 148.50 di awal perdagangan sesi Eropa hari Senin. USD/JPY saat ini terlihat konsolidasi di tengah kekhawatiran intervensi pemerintah Jepang, serta melemahnya imbal hasil obligasi acuan AS.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebelumnya mengatakan bahwa mereka “akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna melawan pergerakan spekulatif di pasar forex,” seraya menambahkan bahwa pergerakan di valas yang cepat saat ini sangat tidak diinginkan.

Bahkan, sebelumnya pemimpin Jepang itu mengatakan “akan mempertimbangkan pengganti Gubernur BOJ Kuroda, dengan pertanggungjawaban atas kebijakan moneter, dan koordinasi dengan pemerintah.” Dengan kondisi ini, Kishida secara tidak langsung menentang kebijakan uang mudah Bank of Japan (BOJ) dan menunjukkan ke-tidak sukaan atas kenaikan USD/JPY.

Penyebab penurunan USD/JPY saat ini dapat dikaitkan dengan menurunnya imbal hasil obligasi acuan AS dan penurunan dolar AS secara luas di tengah awal pekan yang cukup lambat. Sementara itu, kehati-hatian terhadap ekonomi Inggris, karena perubahan terbaru dalam tim ekonomi Truss, serta tidak adanya dukungan pasar pada kenaikan suku bunga Fed 1,0%.

USD/JPY sempat memperbarui level tertinggi 32 tahun dan mengincar level 149.00. Minimnya kalender ekonomi dan optimisme yang dipenuhi dengan kehati-hatian menawarkan awal yang lamban untuk minggu ini. Sementara pasar seakan dibenturkan dengan pidato Fed yang tetap hawkish namun semua mata juga tertuju pada potensi intervensi oleh pemerintah Jepang.