Serangan konvoi di Burkina Faso tewaskan 11 tentara, 50 warga hilang

0
83

Sebanyak 11 tentara tewas dan sekitar 50 warga sipil hilang setelah kelompok milisi menyerang konvoi 150 kendaraan yang mengangkut pasokan untuk satu kota di Burkina Faso utara pada Senin, menurut pemerintah, Selasa (27/9).

Tercatat 28 orang terluka, termasuk 20 tentara, dalam serangan tersebut, kata juru bicara pemerintah Lionel Bilgo lewat pernyataan.

Pernyataan militer sebelumnya menyebutkan bahwa puluhan truk hancur.

Serangan itu terjadi di wilayah Gaskinde di Provinsi Soum, lokasi kelompok terkait Al Qaida dan ISIS menggencarkan serangan dan merebut wilayah sejak 2015.

Milisi memblokade sejumlah daerah, sehingga pengiriman kebutuhan pokok dilakukan melalui konvoi dan pengiriman via udara.

Konvoi yang dikawal militer itu membawa pasokan ke Kota Djibo, berjarak 20 km lebih dari Gaskinde.

Sebuah video yang beredar di internet memperlihatkan warga berebut mengambil makanan dari puluhan truk yang terbakar dan asap tebal muncul dari semak belukar.

Video lainnya menunjukkan kerumunan warga menyambut kendaraan konvoi yang selamat dari serangan dan tiba di Djibo.

Reuters belum dapat memverifikasi rekaman tersebut.

Secara terpisah, kelompok terduga milisi membakar kantor wali kota dan menculik satu orang di kota Boni pada Senin malam, ungkap dua warga setempat dan sumber militer.

Boni berada di jalan raya N1 yang menghubungkan Ibu Kota Ouagadougou dengan Kota Bobo-Dioulasso dan lebih jauh ke selatan dari tempat operasi sebagian besar milisi.

Wilayah Sahel di Afrika Barat semakin tidak aman selama satu dekade terakhir lantaran pemberontakan yang mengakar di Mali telah menyebar.

Ribuan orang tewas dan lebih dari dua juta orang mengungsi meskipun ada kehadiran pasukan asing dan penjaga perdamaian PBB.

Pemberontak menaruh ranjau di jalanan, mengepung kota-kota, menghancurkan fasilitas air dan mengacaukan upaya untuk mengirim pasokan ke wilayah utara dan timur Burkina Faso yang kian terisolasi.

Sedikitnya 35 warga sipil tewas pada 6 September ketika salah satu kendaraan konvoi melindas bom di antara Kota Djibo dan Bourzanga.

Frustrasi akan meningkatnya kekerasan telah mendorong kudeta terhadap mantan presiden Burkina Faso Roch Kabore pada Januari.

Namun demikian, junta militer yang berkuasa juga berjuang untuk menggagalkan serangan.