Euro Kian Membaik Ditengah Perang Dagang

0
103

JAVAFX – Euro makin membaik ditengah ketegangan perang dagang pada perdagangan hari ini dengan nada pergerakan memang masih akan menguatkan euronya di mana investor sedang menunggu niat baik dari AS untuk meredakan ketegangan yang ada sekarang ini dan menghindarkan diri dari perang dagang.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak melemah kembali terhadap euro dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2375 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2351. USDJPY untuk sementara berada di level 104,93 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 104.74. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7723 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7696.

Sebelumnya nilai dolar AS mengalami pelamahannya akhir pekan lalu di mana situasi ini dipengaruhi oleh sentimen investor yang merasa bahwa kenaikan suku bunga the Fed akan bertahap serta Presiden Trump yang menandatangani paket kebijakan deregulasi yang baru berupa pemberlakuan tarif impor terhadap beberapa produk dari China yang mempunyai nilai sekitar $60 milyar.

Dan setelah itu, China pun juga bereaksi yang sama yaitu akan melakukan pengenaan tarif impor yang baru bagi sekitar 128 produk asal AS yang akan di jual ke China dengan nilai yang bisa mencapai sekitar $3 milyar. China berencana memberlakukan tarif 15% untuk produk pipa, buah, anggur dan produk lainnya dari AS. China juga berencana menambahkan tarif 25% ubtuk daging babi dan alumunium daur ulang.

Dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnichin menyatakan kepada media setempat tadi pagi bahwa sejauh ini departemennya diberi kesempatan selama 60 hari ke depan untuk membuat daftar produk-produk asal China yang akan masuk dalam kategori proteksi AS. Mnuchin juga menegaskan bahwa Presiden Trump sudah berkomitmen kuat untuk melindungi industri dalam negeri AS yang telah banyak dilanggar oleh China dalam masalah hak paten.

Situasi ini tentu membuat perang dagang internasional yang makin marak terjadi sehingga investor sedikit menjauhi greenback untuk sementara waktu. Apalagi Trump pekan lalu juga mengganti ketua penasehat keamanan nasionalnya dari Jenderal Herbert Raymond McMaster kepada tokoh yang sensasional John Bolton, sehingga ini makin memperuncing kondisi yang tidak stabil di Gedung Putih dan mengisyaratkan tensi geopolitik juga akan semakin memanas, terutama di Iran dan Korea Utara karena Bolton menginginkan penyelesaian konflik dengan kekuatan militer AS.

Euro tentu sedang memanfaatkan kondisi seperti ini, di mana investor tentu untuk sementara menghindarkan diri untuk mengoleksi aset berdenominasi dolar AS dan lebih layak mengoleksi aset berdenominasi zona euro karena ekonomi Eropa terbukti lebih nyaman dan aman untuk sementara waktu.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: CNBC.com