Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi menguat di tengah beragamnya pergerakan bursa saham kawasan Asia.
IHSG dibuka menguat 5,3 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.134,58.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,1 poin atau 0,11 persen ke posisi 1.013,14.
“Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak cenderung sideways.
Sentimen positif datang dari tren koreksi pada harga beberapa komoditas seperti oil, nikel dan CPO,” tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Kondisi tersebut berpeluang untuk menekan kekhawatiran akan inflasi yang tinggi.
Namun tentu koreksi pada harga-harga komoditas itu akan melanjutkan koreksi yang telah terjadi kemarin di harga saham-saham komoditas.
Di sisi lain, pelaku pasar juga akan mewaspadai hari libur esok hari.
Apabila terjadi pelemahan pada bursa global, bursa Indonesia akan mengalami tekanan tajam pada Kamis (18/8).
Dari eksternal, bursa saham Amerika Serikat berhasil ditutup naik pada perdagangan tadi malam.
Pada awal-awal perdagangan bursa AS sempat tertekan akibat respon pasar terhadap rilis data ekonomi China yaitu data industrial production yang mengalami perlambatan.
Namun kemudian bursa AS mampu rebound dan ditutup di zona positif ditopang oleh sektor consumer staple, communication services, dan consumer discretionary.
Sedangkan bursa saham Eropa mampu ditutup sedikit naik pada perdagangan kemarin.
Pasar masih mampu bertahan dari sentimen negatif rilis data ekonomi China yang menimbulkan kekhawatiran.
Sementara itu bursa Asia bergerak variatif.
Pasar merespon data industrial production China yang di bawah ekspektasi.
Selain itu, data pertumbuhan PDB Jepang juga di bawah ekspektasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 6,89 poin atau 0,02 persen ke 28.864,89, indeks Hang Seng naik 104,04 poin atau 0,52 persen ke 20.144,9, dan indeks Straits Times terkoreksi 7,62 poin atau 0,23 persen ke 3.249,2.