Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, melemah seiring meredanya euforia pasar terhadap kabar perlambatan inflasi di Amerika Serikat.
IHSG dibuka melemah 3,83 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.156,56.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,83 poin atau 0,08 persen ke posisi 1.017,49.
“Untuk hari ini, IHSG diperkirakan bergerak variatif cenderung datar.
Dari perspektif global, euforia rilis inflasi AS yang mengalami perlambatan nampaknya sudah tidak memiliki dampak pada pergerakan pasar global,” tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar tengah menantikan rilis data neraca perdagangan Juli yang akan dirilis awal pekan depan.
Berdasarkan konsensus, pada Juli Indonesia diperkirakan mengalami surplus sebesar 3,9 miliar dolar AS, turun dari posisi Juni sebesar 5,09 miliar dolar AS.
Penurunan tersebut diperkirakan terjadi akibat perlambatan ekspor.
Di sisi lain, impor diperkirakan mengalami peningkatan.
Sementara itu, bursa saham AS bergerak variatif pada perdagangan tadi malam.
Pasar mencerna rilis data inflasi produsen yang tercatat sebesar -0,5 persen (mom) pada Juli.
Angka itu lebih rendah dari estimasi konsensus sebesar 0,2 persen (mom).
Angka inflasi produsen tersebut sejalan dengan rilis inflasi konsumen kemarin yang menunjukkan adanya penurunan.
Setelah rilis kedua angka inflasi itu, nampaknya pasar masih mencari katalis terbaru yang dapat menggerakkan bursa.
Sedangkan bursa saham Eropa bergerak variatif pada perdagangan kemarin.
Pelaku pasar masih mencerna bagaimana potensi kebijakan moneter global pasca rilis inflasi AS yang lebih rendah dari estimasi.
Sementara itu, bursa saham Asia bergerak menguat.
Pelaku pasar di Asia masih merespon rilis angka inflasi Amerika yang di bawah ekspektasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 628,57 poin atau 2,26 persen ke 28.447,9 indeks Hang Seng naik 49,41 poin atau 0,25 persen ke 20.033,2, dan indeks Straits Times meningkat 29,97 poin atau 0,91 persen ke 3.271,99.