Yen Tekan Greenback Pasca China Kobarkan Perang Dagang

0
109

JAVAFX – Yen tekan greenback pasca China kobarkan perang dagang terhadap AS pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana yen kali ini bergerak menguat cukup kuat sebagai bentuk lanjutan sebelumnya setelah Presiden Trump menandatangani penerapan tarif impor barang dari China ke AS.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 104,77 dimana yen bergerak menguat untuk sementara ini. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7710 dimana dolar Australia melemah sejenak. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,3319 dimana yuan sementara menguat.

Sebelumnya nilai dolar AS mengalami tekanan semalam di mana situasi ini dipicu oleh Presiden Trump menandatangani paket deregulasi fiskal yang baru, berupa pembatasan impor dari China senilai $60 milyar dengan menggunakan dasar UU Perdagangan AS pasal 301 tahun 1974, di mana Trump mengedepankan tentang perlindungan hak intelektual yang telah banyak dicuri oleh pihak China.

Dan tadi pagi, China pun bereaksi yang sama yaitu akan melakukan pengenaan tarif impor yang baru bagi beberapa produk asal AS yang akan di jual ke China dengan nilai sekitar $3 milyar awalannya. Beberapa pembatasan impor dari AS seperti produk babi dan elektronik AS juga akan segera mendapatkan proteksi dari China.

Situasi ini tentu membuat perang dagang internasional yang makin marak terjadi sehingga investor sedikit menjauhi greenback untuk sementara waktu. Apalagi Trump tadi pagi mengganti ketua penasehat keamanan nasionalnya dari Jenderal HR McMaster kepada John Bolton, sehingga ini makin memperuncing kondisi yang tidak stabil di Gedung Putih dan mengisyaratkan tensi geopolitik juga akan semakin memanas, terutama di Iran, Korea Utara dan Rusia.

Yen sejauh ini adalah mata uang utama dunia yang paling menikmati penguatannya, karena sebagai safe haven. Begitu juga dengan data ekonomi Jepang, di mana ada data inflasi Jepang sendiri tadi pagi menguat sehingga menimbulkan isyarat bahwa normalisasi kebijakan moneter Jepang bisa dipercepat.

Sejauh ini pula situasi tidak kondusif memang mempengaruhi pergerakan di pasar uang dunia, apalagi China sendiri berusaha untuk mendapatkan negosiasi dengan AS setelah beberapa negara di luar Kanada dan Meksiko juga mendapatkan kebebasan dari pengenaan tarif impor logam yang sebelumnya disahkan oleh Trump beberapa waitu lalu. Negara-negara tersebut seperti Korea Selatan, Australia dan Brazil.

Pekan depan diharapkan ada pembicaraan lebih intensif antara China dengan AS, bila tidak ada jalan keluar maka forum WTO merupakan jalan akhir penyelesaian tersebut.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters