Emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut didorong oleh dolar AS yang lebih lemah dan tidak adanya komentar pejabat Fed sebelum keputusan 27 Juli tentang suku bunga.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, menguat 0,5 dolar AS, atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 1.710,70 dolar AS per ounce.
Harga emas telah merosot lebih dari 5,0 persen untuk sejauh bulan ini.
Emas berjangka terangkat 6,60 dolar AS atau 0,39 persen, menjadi 1.710,20 dolar AS pada Senin (18/7/2022), setelah tergelincir 2,2 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.703,60 dolar AS pada Jumat (16/7/2022), dan anjlok 29,70 dolar AS atau 1,71 persen menjadi 1.705,80 dolar AS pada Kamis (14/7/2022).
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah untuk hari ketiga berturut-turut, melayang di bawah 107 setelah mencapai tertinggi dua dekade minggu lalu di 109,14.
“Emas sedang berjuang hari ini bahkan ketika dolar jatuh sekitar dua pertiga dari satu persen,” kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.
“Prospek untuk menembus dari 1.700 dolar AS ke sisi atas terlihat semakin tipis, bahkan tidak dapat melakukannya ketika dolar telah jatuh lebih dari 2,5 persen dari tertinggi selama beberapa sesi terakhir,” tambahnya, dikutip dari Xinhua.
Data ekonomi yang dirilis pada Selasa (19/7/2022) beragam.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa perumahan baru AS turun 2,0 persen yang disesuaikan secara musiman pada Juni menjadi 1,56 juta.
Departemen Perdagangan AS lebih lanjut melaporkan bahwa izin bangunan AS turun 0,6 persen menjadi 1,69 juta, tetapi 1,4 persen lebih tinggi dari angka pada tahun sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 12,7 sen AS atau 0,67 persen, menjadi ditutup pada 18,713 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Oktober naik 2,9 dolar AS atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 858,9 dolar AS per ounce.