Makau tutup semua kasino agar wabah COVID-19 tak meluas

0
57

Makau pada Senin menutup semua kasino untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun ketika pihak berwenang berjuang menahan penyebaran wabah COVID-19 terburuk di pusat judi terbesar di dunia itu.

Lebih dari 30 kasino di kota itu dan bisnis lain yang tidak esensial ditutup selama satu pekan dan masyarakat diperintahkan untuk tinggal di rumah.

Polisi akan memantau pergerakan orang di luar dan hukuman keras akan dijatuhkan bagi mereka yang tidak patuh, kata pemerintah.

Rumah sakit, apotek, toko swalayan, dan pasar makanan segar termasuk ke dalam beberapa layanan penting yang boleh tetap dibuka.

Makau telah mencatat sekitar 1.500 kasus COVID-19 sejak pertengahan Juni.

Sekitar 19.000 orang berada dalam karantina wajib, menurut data pemerintah.

Kasino-kasino di Makau sebelumnya pernah ditutup pada Februari 2020 selama 15 hari, tindakan yang belum pernah diambil sebelumnya untuk memerangi penyebaran virus corona.

Pemerintah Makau sempat ragu-ragu untuk menutup kasino karena fungsinya untuk menjamin ketersediaan lapangan kerja.

Industri kasino mempekerjakan sebagian besar penduduk di kota itu secara langsung dan tidak langsung dan menyumbang lebih dari 80 persen pendapatan pemerintah.

Sebelum kebijakan penutupan itu, banyak kasino di Makau telah menutup operasi dalam beberapa pekan terakhir, karena tidak ada penjudi dan jumlah staf yang bekerja pun sedikit setelah pemerintah meminta orang-orang bekerja dari rumah.

Para analis mengatakan kemungkinan penutupan kasino dapat diperpanjang beberapa pekan lagi dengan pertimbangan bahwa pemulihan pendapatan dari industri itu tidak mungkin terjadi sampai akhir kuartal ketiga atau keempat.

“Bahkan jika wabah di Makau terkendali, kemungkinan akan memakan waktu beberapa pekan lagi sebelum Makau-Zhuhai dapat menghapus persyaratan karantina,” kata Terry Ng, analis di perusahaan pasar modal Daiwa Capital Markets di Hong Kong.

Pihak berwenang telah menambahkan dua hotel di resor kasino terkenal untuk digunakan sebagai fasilitas medis COVID sebagai upaya meningkatkan kapasitas layanan kesehatan untuk menangani lonjakan kasus infeksi.

Lebih dari 90 persen penduduk Makau telah divaksinasi COVID-19 secara lengkap, tetapi saat ini adalah kali pertama kota itu harus bergulat dengan varian Omicron yang menyebar cepat.