Harga Emas turun pada Senin (28/03/2022), dengan dimulainya kembali pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia merusak daya tarik safe-haven logam kuning. Dolar AS yang lebih kuat dan imbal hasil yang lebih tinggi juga membebani emas. Harga Emas berjangka turun 0,54% menjadi $1,943,6 pada 08:04 WIB.
Dolar, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, justru naik. Sementara imbal hasil Treasury AS naik pada hari Jumat, dengan benchmark 10-tahun naik ke level tertinggi hampir tiga tahun karena investor terus menimbang inflasi yang tinggi dan Federal Reserve AS yang hawkish.
Wakil kepala sekretaris kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan pada hari Minggu bahwa kebijakan moneter negara harus tetap longgar. Sementara Bank of Japan tidak turun tangan untuk mempertahankan targetnya pada hari Jumat, ia menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10-tahun dalam jumlah tak terbatas pada 0,25% pada Senin pagi, setelah imbal hasil JGB 10-tahun naik menjadi enam -tahun tertinggi 0,245%.
Ukraina dan Rusia akan melanjutkan pembicaraan damai dalam waktu seminggu untuk menyelesaikan konflik yang ditekankan oleh invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersikeras pada integritas teritorial negaranya, setelah sebelumnya menyarankan bahwa dia siap untuk kompromi.
Bank Sentral Federasi Rusia, atau Bank Rusia, akan melanjutkan pembelian emas dari bank dan akan membayar harga tetap 5.000 rubel ($48,94) per gram antara 28 Maret dan 30 Juni, katanya pada hari Jumat.
Tingginya harga menyebabkan beberapa orang menjual perhiasan lama di India selama seminggu sebelumnya di tengah melemahnya permintaan emas fisik. Wabah COVID-19 terbaru di China juga memukul pembelian logam di negara itu, dengan kota Shanghai memasuki penguncian dua tahap pada hari Senin.