Kinerja Sepekan Emas Terburuk Sejak Juni 2021, Potensi Jual Masih Besar

0
47

Harga emas akan menutup kinerja perdagangan minggu ini dengan penurunan sekitar 4%. Hasil ini sekaligus mencatatkan kinerja mingguan terburuk mereka sejak pertengahan Juni 2021. Perlu diwaspadai bahwa dengan tingkat harga saat ini pada kisaran $1.800 per troy ons, menempatkan emas pada risiko oleh aksi jual yang lebih besar lagi.

Emas memang terluka oleh tekanan jual teknis setelah turun di bawah $1.830 per ounce di hari Kamis, yang berfungsi sebagai level support. Logam mulia juga menderita dari penguatan dolar AS dan ekspektasi Federal Reserve yang agresif menyusul data inflasi yang lebih panas dari perkiraan. Ini membuat emas di bursa berjangka Comex Juni berakhir di $1,809,90 per ounce, turun lebih dari $70 dalam seminggu.

Secara fundamental, dorongan penurunan bersumber dari angka CPI Amerika Serikat yang lebih kuat dari yang diharapkan di minggu ini. Dengan laju 8,3% pada bulan April, setelah pasar mengharapkan 8,1%. Hasil itu secara otomatis memberi tahu bahwa Federal Reserve tidak akan melunakkan sikap hawkishnya. Tidak mungkin inflasi akan turun tajam dalam waktu dekat.

Prospek ini telah membebani emas dan logam mulia bergerak lebih rendah secara signifikan. “The $1.830 adalah support yang baik, tapi kami menembusnya. Sekarang, $1.790 adalah level support berikutnya saat emas berkonsolidasi.

Dorongan kenaikan harga emas sempat didapatkan dari aksi pelarian likuiditas investor setelah bursa saham AS mengalami penurunan besar-besaran. Aksi jual di pasar saham membuat investor melarikan modalnya ke pasar komoditas emas. Indek S&P 500 turun 18% sejak akhir Desember lalu.

Aksi jual emas, yang terjadi kemudian adalah upaya yang dilakukan oleh investor untuk menutup kerugian mereka di investasi lainnya. Kebutuhan likuiditas membuat mereka melepaskan emas kembali. Bagaimanapun juga, emas adalah salah satu hal termudah untuk dikonversi menjadi uang tunai ketika masa sulit.

Dalam sepekan mendatang, jika $ 1.800 ditembus kembali, emas berisiko mengalami aksi jual yang lebih curam. Tetapi pedagang harus memperluas jangkauan perdagangan mereka untuk emas dalam jangka pendek karena volatilitas yang sedang berlangsung di semua pasar. Risiko jatuh lebih jauh di bawah $1.800 hadir saat ini, lebih dari sebelumnya tahun ini. Meskipun perdagangan bisa juga berlangsung bolak-balik dimana pasar melakukan konsolidasi menunggu sinyal arah harga lebih lanjut.

Ditengah tekanan saat ini, harga emas masih menyimpan peluang naik kembali dan bahkan diyakini bisa kembali diatas $1.900 dalam hitungan minggu. Pedagang perlu memperluas jangkauan emas karena efek samping dari volatilitas yang meningkat.

Kisaran perdagangan dalam sepekan mendatang adalah $1.830 hingga $1.790. Ada risiko emas turun lebih rendah, terutama jika kita melihat angka ekonomi yang lebih baik dari perkiraan, kenaikan harga energi, atau kekecewaan pada data tanaman. Jika perkiraan kenaikan suku bunga Fed naik, emas akan terpukul sedikit lebih banyak.

Meski banyak uang yang ditarik keluar dari semua pasar dalam minggu ini, termasuk di pasar saham, crypto, dan emas, hal yang . penting sekarang adalah level $1.800 per ons untuk emas tidak tertembus. Jika diterobos, harga emas akan mencoba untuk menjangkau $1790 hingga $1775. Sampai disini, pasar akan terlibat bergerak kesamping, untuk membangun pondasi pergerakan harga lebih lanjut.

Disisi lain, harapan kenaikan terjaga dengan kondisi pasar yang mengalami kejenuhan. Tidak akan mengejutkan bisa harga emas akan kembali ke $1.865 per troy ons dan kemudian menjangkau harga piskologis $1.900 per troy ons. Penjualan emas sangat berlebihan, dan lebih dekat ke bawah daripada puncak pada level ini. Penutupan harga di atas $1.840-$1.850 sangat diperlukan untuk mendorong pergerakan naik lebih lanjut. Dalam hal ini para investor harus memperhatikan pergerakan dolar AS dan suku bunga.

Pada sepekan mendatang, sejumlah sentimen fundamental yang bersumber dari data ekonomi sebagai indikator makro perlu disimak. Pada hari Senin adalah data iideks manufaktur “NY Empire State”. Di hari
Selasa adalah angka penjualan ritel, produksi industri, serta pernyataan dari Ketua Fed Powell yang akan berbicara di Wall Street Journal Future of Everything Festival. Pada hari Kamis, angka klaim pengangguran dan indeks manufaktur oleh FED Philadelphia.