JAVAFX – Berita minyak di hari Selasa(20/3/2018), harga minyak positif terbantu melemahnya greenback pada perdagangan minyak jelang sore hari ini dengan pemicu penguatan ini yaitu produksi Venezuela yang terus melemah sehingga mengimbangi produksi minyak AS sepertinya masih akan meninggi kembali.
Hal ini membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak April di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,56 atau 0,90% di level $62,62 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Mei di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,56 atau 0,85% di harga $66,61 per barel.
Harga minyak mengalami kenaikan yang cukup signifikan dengan terbantu produksi Venezuela yang terus melemah sejak kondisi krisis keuangan di negara di Karibia tersebut. Rata-rata produksi Venezuela sebelumnya 2 juta bph dan sejak adanya krisis ekonomi serta embargo AS, produksi minyakterus turun hingga rata-rata 1,5 juta bph.
Meskipun Baker Hughes menyatakan ada 4 kilang minyak AS yang diaktifkannya kembali sehingga total rig atau kilang minyak AS yang aktif berjumlah 800 buah. Angka rig tersebut lebih besar daripada jumlah rig setahun sebelumnya dengan jumlah 631 buah rig yang aktif.
Ini pertanda bahwa pasokan minyak dunia akan berlebihan dengan dorongan produksi minyak dari AS yang akan terus meningkat. Badan Energi Internasional atau IEA menyatakan bahwa pasokan minyak global meningkat pada bulan Februari sebesar 700 ribu bph dari tahun lalu menjadi 97,9 juta bph. IEA juga mengatakan pasokan dari produsen minyak di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC telah tumbuh sebesar 1,8 juta bph dibandingkan tahun lalu yang mencapai 760 ribu bph.
Menurut IEA bahwa kenaikan pasokan ini akan lebih besar daripada perkiraan pertumbuhan permintaan yang tahun ini hanya bisa mencapai 1,5 juta bph, sehingga akan ada kelebihan pasokan hanya dari produksi mingak di luar OPEC. Badan tersebut juga melaporkan bahwa persediaan minyak komersial di negara-negara industri naik pada Januari untuk pertama kalinya dalam 7 bulan ini.
Pekan lalu, EIA menyatakan bahwa 7 lokasi kilang utama di AS mengalami kenaikan produksi sebesar 131 ribu bph menjadi 6,954 juta bph, yang artinya bahwa pekan ini produksi minyak AS akan naik lagi. Kondisi negatif ke harga minyak karena produksi AS ini akan menghalangi upaya OPEC untuk membatasi pasokan minyak dunia.
Seperti kita ketahui bahwa pekan lalu produksi minyak AS naik lagi menjadi 10,380 juta bph. IEA sendiri memperkirakan bahwa kenaikan produksi minyak AS bisa menjadi 12,3 juta bph dan tentu ini adalah negara yang mempunyai produksi minyak terbesar di dunia dan akan menjadi negara swasembada energi. Serta persediaan minyak pemerintah AS di pekan lalu masih naik lagi kurang lebih 5 juta barel.
Greenback sendiri sedikit melemah terhadap euro dan pound sejak semalam sehingga nilai beli minyak sedikit lebih murah ketika dolar AS melemah.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNBC