China Gelar Pembicaraan Multilateral tentang Afghanistan

0
67

Mulai Rabu (30/3), China menjadi tuan rumah serangkaian pertemuan multilateral, yang dihadiri delegasi dari Amerika Serikat dan Rusia, untuk membahas cara-cara menstabilkan Afghanistan dan menyampaikan kepada para penguasa Islamis Taliban perlunya menyesuaikan kebijakan dan “dengan sungguh-sungguh” memerangi terorisme.

Acara-acara yang digelar di Tunxi, provinsi Anhui, China timur, dimulai dengan konferensi para menteri luar negeri dari tetangga Afghanistan yaitu Pakistan, Iran, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan yang akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, kepada wartawan, Selasa (29/3), mengatakan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga akan menghadiri pertemuan selama dua hari itu.

Menteri Luar Negeri Indonesia dan Qatar akan hadir sebagai tamu, tambahnya.

Juru bicara itu mengatakan bahwa Yue Xiaoyong, utusan khusus China untuk Afghanistan, juga akan menjadi tuan rumah rekan-rekannya dari Amerika, Rusia dan Pakistan untuk putaran baru pembicaraan di bawah apa yang dikenal sebagai proses dialog “troika plus.” “Sesuai kesepakatan semua pihak, pertemuan tambahan dari mekanisme konsultasi China-AS-Rusia tentang masalah Afghanistan akan diadakan di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri ketiga negara ini,” katanya.

Beijing berharap pertemuan itu akan mendorong negara-negara kawasan dan masyarakat internasional untuk meningkatkan dukungan bagi perdamaian dan rekonstruksi di Afghanistan, kata juru bicara Wang.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada VOA mengatakan Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan Tom West akan menghadiri pertemuan troika plus di Tunxi.

“Kita memahami bahwa China telah mengundang perwakilan Taliban,” kata juru bicara itu.

Pembicaraan troika plus akan membawa pejabat Rusia dan AS ke meja perundingan untuk pertama kalinya sejak Moskow menginvasi Ukraina lebih dari sebulan lalu, meningkatkan ketegangan antara Moskow dengan Washington dan negara Barat pada umumnya.