Berikut adalah rangkuman berita terkini tentang invasi Rusia di Ukraina.
* Situasi di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung masih genting dan pertempuran jalanan masih terjadi di pusat kota, kata Wali Kota Vadym Boichenko.
Dia mengaku telah berbicara dengan duta besar Prancis tentang rencana mengevakuasi warga sipil, setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan mengusulkan kepada Rusia sebuah rencana untuk membantu orang-orang meninggalkan kota itu.
* Pasukan Rusia telah merebut kendali atas kota Slavutych, tempat tinggal para pekerja pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang tak lagi difungsikan, kata Gubernur Wilayah Kiev Oleksandr Pavlyuk.
* Rusia mengatakan pada Jumat bahwa fase pertama operasi militer di Ukraina sebagian besar telah selesai dan akan fokus pada “pembebasan” wilayah Donbass.
* Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan telah disepakai pembentukan 10 koridor kemanusiaan pada Sabtu untuk mengevakuasi warga sipil dari daerah-daerah pertempuran di Ukraina.
* Perang di Ukraina telah menewaskan 136 anak dalam 31 hari sejak invasi Rusia dimulai, menurut kantor kejaksaan Ukraina.
* Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendorong perundingan damai lanjutan dengan Rusia, saat Moskow menunjukkan sinyal untuk mengurangi ambisinya di Ukraina dan lebih fokus pada wilayah yang diklaim kelompok separatis dukungan Rusia di bagian timur.
* Zelenskyy meminta negara-negara penghasil energi untuk meningkatkan produksi sehingga Rusia tidak dapat menggunakan kekayaan minyak dan gasnya untuk “memeras” negara lain.
* Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu tampak memimpin rapat militer dan mendiskusikan pasokan senjata, dalam sebuah video yang diunggah kementeriannya, setelah lebih dari dua minggu tidak terlihat di depan publik.
* Mantan presiden dan wakil kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pada Jumat bahwa memercayai sanksi Barat akan berdampak pada Moskow adalah “hal yang bodoh”.* Presiden AS Joe Biden akan berpidato pada Sabtu sore di Warsawa, Polandia, untuk mengatakan bahwa “dunia yang merdeka” menentang invasi Rusia di Ukraina.