Baik emas dan minyak mentah, kedua komoditas ini mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir ini akibat sentiment geopolitik. Perang di Ukraina menjadi bahan bakar utama kenaikan harga saat ini. Sayangnya kenaikan yang cepat ini juga rawan mengalami koreksi jika perdamaian tercapai diantara Ukraina dan Rusia. Disisi lain, kebijakan suku bunga Bank Sentral AS, Federal Reserve dianggap bisa mendatarkan kurva harga dengan menguatnya Dolar AS.
Harga emas mempertahankan kenaikan, meski Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa FED siap untuk menaikkan suku lebih cepat jika diperlukan. Pasar masih menilai, terlalu banyak risiko geopolitik dan kekhawatiran pertumbuhan akan memberikan beberapa dasar dukungan untuk harga emas ke depannya.
Harga masih di atas $1900 karena imbal hasil Treasury melambung lebih tinggi. Imbal hasil Treasury AS tenor 10-tahun naik 15,1 basis poin menjadi 2,30%, yang menunjukkan bahwa Wall Street berharap Fed untuk melakukan pengetatan kebijakan moneternya melampaui apa yang ditunjukkan oleh dot plot.
Emas memasuki tahap di mana lonjakan yield obligasi AS akan datang bersamaan dengan kekhawatiran pertumbuhan. Ini berarti emas batangan masih akan menjadi asset yang menarik bagi investor bahkan bisa menjadi tujuan jika aksi jual pasar obligasi meningkat.
Sementara dalam perdagangan komoditas minyak, harga juga mengalami kenaikan karena ekspektasi larangan Uni Eropa terhadap pasokan energi Rusia tumbuh dan kabar terkini, para pemberontak Houthi telah meluncurkan sejumlah serangan di berbagai tempat dimana Saudi Aramco berada. Risiko geopolitik tetap tinggi dan itu membuat perdagangan satu arah untuk harga minyak. Perdagangan minyak akan tetap menjadi perdagangan yang fluktuatif, tetapi tampaknya pedagang energi semakin yakin bahwa kekurangan pasokan sudah dekat.
Keputusan China untuk menghindari penguncian luas juga membantu harga minyak karena pukulan permintaan minyak mentah jangka pendek seharusnya bersifat sementara. Shanghai melihat rekor kasus karena ekspansi pengujian menunjukkan beban kasus harian berlipat ganda dalam dua hari. Gelombang ini kemungkinan akan melihat langkah-langkah yang lebih ketat di beberapa wilayah, tetapi Beijing berusaha menahan sebanyak mungkin penguncian untuk mempertahankan sebanyak mungkin kegiatan ekonomi.
Pergerakan harga minyak seperti rollercoaster dengan sentiment geopolitiknya dan saat ini tampaknya semakin meningkat kecepatannya. Hal itu dapat mendorong harga minyak mentah bisa lebih tinggi lagi.