Biden Hadiri KTT NATO Luar Biasa di Brussels

0
52

Presiden Amerika Joe Biden akan terbang ke Brussels pekan depan di mana ia akan mengikuti KTT NATO “luar biasa” yang dijadwalkan berlangsung pada 24 Maret, satu bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengumumkan rencana perjalanan Biden ini beberapa jam setelah Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyerukan penyelenggaran pertemuan itu dan mencuit bahwa anggota-anggota aliansi itu “akan mengatasi invasi Rusia ke Ukraina, dukungan kuat kami pada Ukraina dan memperkuat pencegahan dan pertahanan NATO lebih lanjut.” Kepada wartawan Selasa (15/3) sore, Biden mengatakan “agresi Putih terhadap Ukraina telah menyatukan warga di seluruh Amerika.” Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah bantuan tambahan bagi Ukraina pada Rabu (16/3) menyusul pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di hadapan Kongres Amerika.

“Sangat sulit untuk mendapatkan pasokan (kebutuhan) di Ukraina, sementara serangan Rusia terus berlanjut,” ujar Biden.

Wali Kota Kyiv Berlakukan Jam Malam Rusia kembali membom Ibu Kota Kyiv pada Selasa (15/3) pagi, termasuk satu yang menghantam sebuah gedung apartemen, menewaskan empat orang dan memicu kebakaran yang mendorong upaya penyelamatan, ujar seorang pejabat.

Wali Kota Kyiv Vitaly Klitscko mengumumkan pemberlakuan jam malam selama 35 jam untuk kota itu mulai Selasa (15/3) malam.

Terlepas dari penembakan dan serangan bom yang terus berlanjut, pasukan darat Rusia “tidak membuat kemajuan dalam mencapai tujuan mereka di Ukraina,” demikian pernyataan seorang pejabat senior pertahanan Amerika dalam evaluasi yang dibagikan kepada VOA.

Pejabat itu mengatakan “Kyiv tetap dibombardir oleh tembakan jarak jauh dengan sasaran sipil, termasuk daerah pemukiman, yang frekuensi serangannya terus meningkat.

Tetapi elemen-elemen utama pasukan Rusia belum cukup maju ke kota itu.” Wartawan Tewas Fox News melaporkan wartawan video Pierre Zakrzewski tewas ketika kendaraan yang ditumpanginya di pinggir Kyiv ditembaki.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan pejabat-pejabat Departemen Luar Negeri telah menghubungi manajemen Fox News tentang koresponden Ben Hall.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan “kami semua di departemen ini mendukung Ben dan mendukung pemulihannya.” Ditambahkannya, “kami telah terlibat di berbagai tingkatan dengan Fox News.

Kami telah menjelaskan bahwa kami akan melakukan segala yang kami dapat lakukan untuk membantu Ben dan orang lain yang mungkin terluka dalam serangan mengerikan itu.” Beri Dukungan, Tiga Pemimpin Eropa Datang ke Kyiv Alih-alih serangan Rusia di Kyiv, tiga pemimpin Eropa tiba di Ibu Kota ketika pasukan Rusia memborbardir daerah itu dan kota-kota lain hampir tiga minggu setelah invasi.

Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan dia melakukan perjalanan ke Kyiv bersama dengan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dan Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa untuk mewakili Dewan Eropa bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Perdana Menteri Denys Shmyhal.

“Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengukuhkan dukungan tegas dari seluruh Uni Eropa untuk kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina,” ujar Fiala.

“Tujuan kunjungan ini juga untuk memberikan dukungan luas bagi Ukraina.” Uni Eropa Umumkan Sanksi Baru Uni Eropa telah mengumumkan babak baru sanksi terhadap Rusia, termasuk larangan transaksi dengan perusahaan milik negara tertentu atau investasi baru di sektor energi Rusia, serta pembatasan perdagangan yang lebih ketat pada besi, baja, dan barang-barang mewah.

Ada juga sanksi yang menarget “oligarki utama, pelobi dan figur propaganda yang mendorong narasi Kremlin tentang situasi di Ukraina, serta perusahan-perusahaan utama di sektor penerbangan, militer dan penggunaan ganda peralatan, pembuatan kapal dan mesin.” Sebagian besar tanggapan internasional difokuskan untuk menghukum Rusia lewat sanksi-sanksi ekonomi.

Jepang hari Selasa mengumumkan pembekuan aset baru terhadap 17 orang Rusia, termasuk 11 anggota parlemen Rusia, miliarder Viktor Vekselberg dan anggota keluarga bankir Yuri Kovalchuk.

Rusia Keluarkan Sanksi terhadap Pejabat AS Rusia pada Selasa (15/3) mengumumkan melarang Presiden Joe Biden dan sejumlah pejabat senior untuk memasuki negara itu, langkah yang merupakan tanggapan terhadap sanksi-sanksi negara Barat.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menanggapi hal itu dengan mengatakan “kami telah membuat pilihan perang Presiden Putin sebagai kegagalan strategis.

Apa yang kami – bersama sekutu dan mitra – kenakan terhadap Rusia telah menimbulkan kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang membalikkan kemajuan ekonomi selama 30 tahun, sesuatu hal yang dipicu oleh Presiden Putin sendiri.” Perundingan Virtual Berlanjut Sementara tim perunding Rusia dan Ukraina pada Selasa (15/3) memulai kembali perundingan virtual lewat video, tidak secara langsung, di Belarus.

Belum ada isyarat terobosan berarti.

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy lewat pesan video pada Selasa (15/3) mengisyaratkan kompromi, dengan mengatakan Kyiv siap menerima jaminan keamanan meskipun gagal bergabung dengan NATO.

“Jika kita tidak dapat masuk melalui pintu terbuka, maka kita harus bekerjasama dengan pihak-pihak yang kita bisa, yang membantu kita, yang melindungi kita…

dan memiliki jaminan terpisah,” ujarnya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan terlalu dini untuk memprediksi apakah pembicaraan damai akan mengarah pada kemajuan.

“Pekerjaan ini sulit dan dalam situasi saat ini, fakta bahwa (pembicaraan) berlanjut mungkin positif,” ujar Peskov.

Sementara itu Presiden Joe Biden pada Selasa (15/3) menandatangani UU anggaran yang mencakup paket bantuan bernilai 13,6 miliar dolar untuk bantuan darurat militer dan kemanusiaan bagi Ukraina.

Penandatanganan ini berselang satu hari sebelum Presiden Volodymyr Zelenskyy berbicara di hadapan Kongres Amerika untuk kembali meminta bantuan internasional, termasuk penetapan zona larangan terbang di atas Ukraina, yang telah ditepis oleh pemerinta