Harga emas melemah di perdagangan Asia pada Senin pagi, terseret oleh imbal hasil (yields) obligasi pemerintah AS yang lebih kuat dan peningkatan selera risiko di tengah harapan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Harga emas spot tergelincir 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.977,14 dolar AS per ounce pada pukul 00.45 GMT.
Sementara itu harga emas berjangka AS terpangkas 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.976,40 dolar AS per ounce.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik mendekati level tertinggi satu bulan karena Federal Reserve (FEd) AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase pada acara dua hari yang dijadwalkan mulai 16 Maret.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Pasar saham Asia menguat pada Senin pagi di tengah harapan jeda dalam krisis Ukraina bahkan ketika pertempuran berkecamuk.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pekan lalu ada beberapa kemajuan dalam pembicaraan Moskow dengan Ukraina, tetapi tidak memberikan rincian.
Sementara itu para dealer emas fisik di India terpaksa menawarkan diskon paling tajam dalam enam tahun minggu lalu untuk memikat pelanggan yang tertunda oleh lonjakan harga domestik, dengan beberapa orang di pusat utama Asia itu menjual emas mereka untuk menguangkan reli.
Palladium yang digunakan oleh pembuat mobil dalam catalytic converter untuk mengekang emisi, jatuh 3,9 persen menjadi 2.707,60 dolar AS per ounce.
Logam mencapai rekor tertinggi 3.440,76 dolar AS minggu lalu, didorong oleh kekhawatiran gangguan pasokan dari produsen utama Rusia.
Raksasa pertambangan Rusia Nornickel menghadapi masalah logistik yang signifikan tetapi telah berhasil mengamankan rute alternatif untuk pengiriman paladiumnya.
Di antara logam mulia lainnya di pasar spot, harga perak turun 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 25,63 dolar AS per ounce, sementara platinum tergelincir 1,9 persen menjadi diperdagangkan di 1.059,03 dolar AS per ounce.