Tuntutan Rusia Belum Diselesaikan, Perundingan Nuklir Iran Terhambat

0
54

Para Pihak yang berusaha menghidupkan kembali persetujuan nuklir dengan Iran, padaRabu (9/3), disibukkan dengan usaha untuk menyelesaikan tuntutan Rusia pada menit-menit terakhir, yang mengancam akan menggagalkan perundingan itu, demikian kata para diplomat yang terlibat dalam perundingan.

Amerika Serikat sendiri tampaknya segan untuk melibatkan Rusia dalam masalah ini.

Pihak Barat pada Selasa (8/3) memperingatkan Rusia agar tidak merusak sebuah persetujuan yang hampir selesai, dan akan mengembalikan Amerika dan Irak ke persetujuan nuklir yang pertama dibuat pada 2015 itu.

Perwakilan utama Iran dalam perundingan tersebut telah kembali ke Wina pada Rabu (9/3) setelah berkonsultasi di Teheran.

Pembicaraan selama sebelas bulan untuk memulihkan persetujuan itu, yang akan menghapus sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya, telah mencapai tahap akhir, dan beberapa diplomat mengatakan persetujuan nuklir itu kini secara garis besar sudah disetujui.

Tetapi pada saat isu-isu terakhir sudah berhasil diatasi, Rusia menuntut agar terdapat jaminan tertulis dari Amerika bahwa sanksi dari pihak Barat yang menyasar Moskow sebagai tanggapan atas invasinya terhadap Ukraina tidak akan berpengaruh pada perdagangannya dengan Iran.

“Perundingan persetujuan nuklir dengan Iran harus memperhitungkan kepentingan sah Rusia dalam penerapan kerja sama menyeluruh dengan Iran,” demikian kata Kedutaan Besar Rusia di Iran lewat Twitter.

Utusan utama Rusia dalam perundingan tersebut, Mikhail Ulyanov, mengirim ulang cuitan itu.

Dia bertemu dengan koordinator perundingan, Enrique Mora dari Uni Eropa, pada Selasa (8/3) malam dan juga pada Rabu (9/3).

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Politik Victoria Nuland, pada Selasa (8/3), menuduh Rusia berusaha memanfaatkan penyertaannya dalam usaha memulihkan persetujuan nuklir itu, tetapi dia mengatakan Washington tidak akan begitu saja meluluskan tuntutan itu.

Diplomat itu mengatakan, masih belum jelas apa tuntutan Moskow itu, tetapi tampaknya di luar dari komitmennya untuk menghidupkan kembali persetujuan tersebut.