Biden Menjamu Pemimpin Finlandia di Tengah Krisis Ukraina

0
79

Presiden Joe Biden dan Sauli Niinisto bertemu di Gedung Putih, Jumat (4/3) ketika Finlandia mendapati negaranya di persimpangan jalan apakah akan lebih mendekat pada Eropa dan Barat dengan bergabung dalam NATO ketika pasukan Rusia menyerang Ukraina.

“Kami setuju ini bukan hanya serangan terhadap Ukraina.

Ini adalah serangan terhadap keamanan Eropa,” kata Biden dalam sebuah sambutan singkat dengan pemimpin Finlandia itu pada awal pertemuan di Ruang Oval.

Finlandia, juga tetangga Swedia, selama bertahun-tahun menolak bergabung dengan NATO, dengan anggota Uni Eropa Nordik telah berupaya tetap netral dalam persaingan antara Rusia dan Barat.

Akan tetapi invasi Rusia ke Ukraina mengubah dinamika tersebut.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan minggu ini oleh lembaga penyiaran Finlandia YLE menunjukkan, untuk pertama kalinya, lebih dari 50% warga Finlandia mendukung untuk bergabung dengan aliansi militer Barat.

Di negara tetangga Swedia, jajak pendapat serupa menunjukkan dukungan pada keanggotaan NATO melebihi jumlah mereka yang menentang.

Serangan terhadap Ukraina juga mendorong Finlandia dan Swedia untuk memutuskan kebijakan kedua negara untuk tidak memberikan senjata kepada negara-negara yang berperang dengan mengirimkan senapan serbu dan senjata anti-tank ke Kyiv.

Biden berterima kasih kepada presiden Finlandia atas bantuan negara Skandinavia itu untuk Ukraina.

“Finlandia adalah mitra penting bagi Amerika Serikat, mitra pertahanan yang kuat, mitra NATO.” Niinisto berterima kasih kepada AS karena “memimpin di masa-masa yang sangat sulit.” “Kami akan melakukan yang terbaik” untuk membantu Ukraina, kata Niinisto lebih jauh.

Biden bercanda bahwa ketika pimpinanan lamanya, Presiden Barack Obama menjabat, ia akan mengatakan “Serahkan semuanya” kepada negara-negara Nordik untuk diselesaikan.

Niinisto dengan datar menjawab: “Yah, kami biasanya tidak memulai perang.”