Biden Umumkan Strategi Baru untuk Keluar dari Pandemi COVID-19

0
78

Gedung Putih, pada Rabu (2/3), merilis sebuah rencana untuk mengelola COVID-19 sehingga warga Amerika dapat “melangkah maju secara aman” tanpa harus menutup sekolah dan tempat usaha.

Rencana setebal 96 halaman itu melibatkan pendanaan tambahan dari Kongres untuk memasuki tahapan baru dari pandemi virus corona yang masih berlangsung hingga kini.

Presiden Joe Biden menyajikan sekilas gambaran dari rencana tersebut, pada Selasa (1/3) malam, ketika menyampaikan pidato kenegaraannya.

Biden mengumumkan bahwa mulai minggu depan, rapid tests gratis akan tersedia secara daring.

Di bulan Maret ini, para apotek dapat membagikan tablet anti virus yang bisa langsung diminum oleh pasien yang dites positif terjangkit COVID-19.

“Kami meluncurkan inisiatif Test to Treat sehingga warga AS dapat dites di apotek.

Jika positif, mereka akan langsung diberi tablet anti-virus tanpa pungutan biaya,” demikian kata Biden ketika berpidato.

Rencana itu juga mencakup produksi sekitar satu miliar dosis vaksin setiap tahun guna menghadapi kemungkinan munculnya varian COVID-19 yang baru.

Formula baru tersebut akan dibagikan dalam kurun waktu 100 hari setelah varian baru terdeteksi.

Distribusi global vaksin itu juga dimasukkan ke dalam rencana tersebut sehingga mutasi virus di masa mendatang dapat langsung ditangani dalam skala global.

Rencana itu akan membutuhkan dana lebih banyak, diatas paket bantuan COVID senilai $1,9 triliun yang sudah diberikan pada tahun lalu.

Paket bantuan tersebut sudah dibelanjakan atau akan mendanai kontrak-kontrak yang masih berjalan.

Beberapa pejabat tidak menyebutkan banyaknya dana yang dibutuhkan untuk rencana baru itu.

“Tanpa investasi ini, banyak kegiatan yang telah diuraikan …

tidak dapat berjalan atau dipertahankan,” demikian kata Gedung Putih pada Rabu (2/3).

“Amerika harus mempertahankan upaya-upaya seperti (pemberian) vaksin, suntikan penguat atau booster, perawatan, pengetesan, dan (penggunaan) masker, untuk melawan COVID-19 dan untuk mengurangi risiko munculnya akibat yang paling parah,” demikian pernyataan yang terlampir dalam National COVID-19 Preparedness Plan yang sudah diperbaharui tersebut.