Kabar Ukraina: Dari tepuk tangan Biden hingga deklarasi perang Prancis

0
58

Berikut adalah rangkuman kabar terkini tentang invasi Rusia di Ukraina.Sorotan Utama * Presiden AS Joe Biden memimpin tepuk tangan sambil berdiri di Kongres untuk perjuangan rakyat Ukraina.

Dia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin “tidak tahu apa yang akan terjadi” setelah menginvasi Ukraina.

* Menteri Pertahanan Rusia mendesak penduduk Kiev, Ukraina untuk mengungsi.

Dia mengatakan Rusia akan menyerang sejumlah kawasan yang digunakan dinas keamanan dan dinas komunikasi Ukraina.

* Seorang pejabat AS mengatakan iring-iringan panjang kendaraan lapis baja Rusia belum berhasil menguasai Kiev dalam 24 jam terakhir.

Mereka berhenti akibat kendala logistik, kekurangan bahan bakar dan makanan.

Kemungkinan lain, mereka berhenti sejenak untuk mengevaluasi taktik.

* Ratusan ribu warga Ukraina telah menyelamatkan diri dari peperangan.

Di kota Zhytomyr, sebelah barat Kiev, empat orang tewas, termasuk seorang anak, akibat serangan rudal Rusia pada Selasa, kata seorang pejabat Ukraina.

* Bombardir roket di pusat kota Kharkiv menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 35 lainnya, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.

Serangan serupa yang menewaskan dan melukai puluhan orang di kota itu sehari sebelumnya melibatkan bom-bom klaster, kata sejumlah ahli.

* Wali Kota Kiev merilis video yang menampilkan suasana ketika sebuah menara TV yang tinggi dilalap api setelah dihantam roket.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya berencana menyerang fasilitas komunikasi dan intelijen di ibu kota Ukraina itu yang dianggap telah digunakan dalam “serangan informasi”, kata media Rusia TASS.

* Amerika Serikat akan menutup ruang udaranya bagi pesawat Rusia ketika pasukan negara itu berusaha mengepung dan merebut kota-kota di Ukraina dengan pengeboman pada Rabu, hampir sepekan sejak invasi yang memicu sanksi global besar-besaran.

* Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Rusia harus berhenti mengebom kota-kota Ukraina sebelum pembicaraan tentang gencatan senjata dimulai, setelah perundingan pertama pekan ini tidak menghasilkan kemajuan berarti.

* Duta besar Rusia di PBB Gennady Gatilov mengatakan pemerintahnya memandang “tidak ada keinginan dari pihak Ukraina” untuk berupaya menemukan solusi yang masuk akal dan berimbang atas masalah yang dihadapi kedua negara.

* Prancis menyatakan “perang habis-habisan di bidang ekonomi dan keuangan” dengan Rusia dan mengatakan akan meruntuhkan ekonomi Rusia sebagai hukuman atas invasinya di Ukraina.Sanksi dan Reaksi * AS dan negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) sepakat untuk mengeluarkan 60 juta barel dari cadangan minyak mentah untuk mengatasi gangguan pasokan yang disebabkan oleh invasi Rusia di Ukraina.

* Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia mengatakan mereka berlomba memberikan miliaran dolar dana tambahan bagi Ukraina dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.

Mereka mengatakan perang di negara itu menciptakan “luapan signifikan” ke negara-negara lain.

* Kelompok negara-negara G7 akan menggelar rapat gugus tugas tentang pembekuan dan penyitaan aset milik elite-elite penting Rusia, kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Selasa.

* Sejumlah perusahaan terkemuka Amerika, termasuk Apple, Google, Ford, Harley-Davidson dan Exxon Mobil, mengecam dan menolak Rusia atas invasinya di Ukraina.

* Rusia memberlakukan pembatasan sementara kepada warga asing yang akan menarik asetnya di Rusia, sebagai upaya untuk mencegah berkurangnya investor akibat sanksi Barat.

* Negara-negara Uni Eropa mempertimbangkan untuk melarang kapal-kapal Rusia memasuki pelabuhan mereka, menyusul langkah serupa oleh Kanada dan Inggris.

Maskapai pelayaran terbesar di dunia, MSC dan Maersk, menangguhkan pengiriman kontainer ke dan dari Rusia.Kata Mereka “Dari sejarah kita mendapat pelajaran, ketika para diktator tidak dihukum atas agresinya, mereka menimbulkan lebih banyak kekacauan.

Mereka terus bertindak.

Dan, biaya dan ancaman kepada Amerika dan dunia terus bertambah,” kata Presiden AS Joe Biden.

“Perang Putin direncanakan dan tidak beralasan.

Dia menolak upaya diplomasi.

Dia pikir Barat dan NATO tidak akan merespons.

Dan, dia pikir bisa memecah kita di sini, di rumah kita sendiri,” kata Biden.

“Putin keliru.

Kita sudah siap.” “Hati-hati dengan omongan Anda, tuan-tuan! Dan jangan lupa dalam sejarah manusia, perang ekonomi sering berubah jadi perang yang sebenarnya,” kata mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev, menanggapi komentar Prancis tentang perang ekonomi.