Harga emas berbalik arah dengan meluncur 1% karena invasi Rusia ke Ukraina memicu perubahan tajam di pasar logam mulia. Harga Emas di pasar spot (XAUUSD) tergelincir 0,9% menjadi $1,887,05 per troy ons pada Sabtu (26/02/2022) 02:02. WIB, berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang sesi perdagangan. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga emas menetap 2% lebih rendah pada $1,887.60. Secara mingguan, kinerja perdagangan mencatatkan kenaikan empat pekan beruntun.
Penurunan harga saat ini bisa dikatakan terlalu dini, mengingat ada risiko eskalasi krisis Ukraina lebih lanjut dan bisa jadi penurunan ini hanya merupakan koreksi sementara. Sejauh ini, sanksi yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Rusia tidak cukup keras.
Sebelumnya, harga emas sempat melenting lebih dari 3% ke $1.973,96 setelah Rusia menyerang Ukraina. Bahkan diawal perdagangan hari ini, harga emas masih sempat menguat tipis, meski akhirnya harus berakhir di zona merah. Saat ini, mereka mundur lebih dari $90 dari harga tertinggi yang di raih pada hari Kamis tersebut.
Kenaikan dramatis, diikuti oleh penurunan dramatis pula adalah pergerakan harga yang sangat dimotivasi karena masalah teknikal.
Rebound di pasar saham global juga membebani logam safe-haven, bahkan ketika analis memperkirakan volatilitas pasar masih akan tetap tinggi. Sebagian besar, pasar telah maju dengan sendirinya, dimana emas dapat digunakan untuk mendanai kemungkinan margin call setelah penurunan tajam dalam ekuitas. Hal ini turut memicu mundurnya harga emas batangan dari posisi tertinggi.
Pasar emas sendiri nampak sedang konsolidasi setelah kejutan besar kemarin. Premi risiko dan permintaan safe haven akan terus mendukung harga emas, tetapi kenaikannya dibatasi oleh kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada Maret ini. Namun demikian, harga emas masih akan tetap tinggi dan jika Barat membawa sesuatu yang lebih penting, kita bisa melihat mereka reli sekali lagi. Ada banyak peluang melirik emas karena masih ada ketidakpastian yang sangat besar.