Presiden AS Joe Biden telah membuat keputusan akhir mengenai siapa yang akan ia pilih sebagai calon pertamanya untuk menjadi hakim Mahkamah Agung, demikian dilaporkan media AS, Kamis malam (24/2).
Biden berjanji dalam kampanye pemilihan presidennya tahun 2020 untuk mengangkat perempuan kulit hitam pertama untuk menjadi hakim di Mahkamah Agung, yang ia tegaskan kembali setelah Hakim Stephen Breyer, 83, mengumumkan pensiun pada akhir Januari.
CNN yang pertama kali melaporkan bahwa Biden telah mengambil keputusan mengenai itu, yang kemudian dikukuhkan oleh CBS News, keduanya mengutip sumber-sumber yang mengetahui prosesnya.
Jaringan televisi kabel itu menambahkan bahwa keputusan itu akan dikeluarkan sesegera hari Jumat (25/2) tetapi tidak lebih dari hari Senin, sehari sebelum pidato kenegaraan Biden.
Gedung Putih telah bungkam mengenai siapa yang akan dipilih menggantikan Breyer, hakim liberal yang berencana pensiun pada bulan Juni.
Di antara yang masuk calon favorit adalah hakim Pengadilan Sirkuit AS, Ketanji Brown Jackson, hakim South Carolina Michelle Childs dan hakim Mahkamah Agung California Leondra Kruger.
Biden sebelumnya mengatakan ia berencana mengambil keputusan pada akhir Februari.
Ketika ditanya apakah invasi Rusia terhadap Ukraina telah mengubah jadwal rencana itu, sekretaris pers Gedung Putin Jen Psaki, Kamis (24/2) mengatakan bahwa Biden “masih tetap akan mengeluarkan pengumuman pada akhir bulan.” Pemilihan hakim Mahkamah Agung mencakup pemeriksaan latar belakang yang ekstensif untuk mencegah kejutan yang tidak diinginkan dalam sidang dengar keterangan mengenai nominasi di Senat yang ditayangkan televisi.
Jika pilihan Biden berhasil lolos di Senat yang terbagi rata antara kedua partai, ia akan menjadi hakim kulit hitam ketiga di Mahkamah Agung setelah Thurgood Marshall dan Clarence Thomas.
Ia akan menjadi perempuan kulit hitam pertama yang akan menduduki jabatan itu.
