Pasukan Perdamaian Rusia Dikirim Ke Timur Ukraina, Harga Minyak Mencapai $99 pbl

0
50

Berita mengenai perintah Presiden Rusia Vladimir Putin agar mengirimkan pasukan “penjaga perdamaian” ke dua wilayah Ukraina Lugansk dan Donetsk telah mendorong lonjakan tajam harga minyak hari Selasa (22/02/2022). Harga minyak mentah Brent mencapai $99 per barel, dan West Texas Intermediate (WTI) berada di atas $96 per barel setelah berita tersebut. Brent kemudian mundur di bawah $99.

Sebelumnya, parlemen Rusia juga telah memberikan suara dukungan bagi proposal untuk pengakuan wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina sebagai republik merdeka, Presiden Putin sendiri kemudian menandatangani persetujuan tersebut. Segera setelah itu, Putin memerintahkan pasukan untuk bergerak ke wilayah pro-Rusia ini.

Dia juga meminta Kiev untuk segera menangguhkan aksi militer terhadap Ukraina timur. Jika Gagal melakukan itu, kata Putin, seperti dikutip TASS, akan berarti bahwa “tanggung jawab atas pertumpahan darah yang diakibatkannya akan membebani hati nurani rezim Ukraina.”

Sementara itu, para pemimpin Barat mulai mengutuk pengakuan dua republik yang memisahkan diri itu, dengan PM Inggris Boris Johnson menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional. Jerman telah menangguhkan Nord Stream 2 dan Inggris telah menjatuhkan sanksi pada lima bank Rusia dan tiga orang kaya.

Jika ketegangan tetap setinggi sekarang, Brent dapat dengan mudah menembus batas $100 kecuali AS dan Iran berhasil mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Iran sementara itu. Terlebih lagi, bagaimanapun konflik Ukraina berakhir, harga kemungkinan akan tetap tinggi.

Penurunan pasokan akan meningkat, bahkan JP Morgan menilai harga minyak akan melonjak sekitar $ 125 per barel pada kwartal kedua tahun ini, dan $ 150 per barel pada tahun 2023, sebagaimana dikutip Reuters. Sementara menurut analis Citi, terlalu banyak perhatian pasar pada masalah berkurangnya pasokan namun tidak cukup perhatian pada potensi kembalinya minyak mentah Iran ke pasar.