Brazil pada Selasa (22/2) meminta semua pihak dalam krisis Ukraina untuk menghindari eskalasi kekerasan dan menjalin jalur diplomatik untuk menemukan solusi damai.
“Brazil kembali menegaskan perlunya menemukan solusi lewat perundingan, berdasarkan Perjanjian Minsk, dan mempertimbangkan kepentingan keamanan yang sah atas Rusia dan Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Brazil dalam pernyataan.
Pernyataan itu dirilis sehari setelah Rusia secara resmi mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, yang memperparah krisis.
Pekan lalu Presiden Brazil Jair Bolsonaro menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin dan menurutnya, pemimpin Rusia itu memiliki tujuan damai.
Pada Senin (21/2) di pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina, Brazil menyerukan penarikan pasukan militer dari wilayah-wilayah sengketa tersebut demi terciptanya kondisi untuk jalan keluar yang damai.
“Tujuan pertama yang mutlak adalah melihat gencatan senjata segera, dengan penarikan pasukan dan peralatan militer di lapangan secara menyeluruh,” kata Dubes Brazil di PBB Ronaldo Costa.
“Penarikan militer seperti demikian akan menjadi sebuah langkah penting untuk membangun kepercayaan di antara para pihak sekaligus memperkuat diplomasi,” katanya kepada DK PBB.