50 Tahun Pasca Lawatan Nixon, Hubungan AS-China Makin Mengkhawatirkan

0
78

Hari Senin (21/1) menandai peringatan bersejarah 50 tahun kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Richard Nixon, ke wilayah China.

Kunjungan Nixon selama seminggu pada bulan Februari 1972 itu sering digambarkan sebagai keberhasilan luar biasa yang memberi kesempatan kepada presiden AS, yang dikenal anti terhadap paham komunis itu, memperbaiki hubungan dengan China, menekan Uni Soviet dan membantu melapangkan jalan bagi Amerika untuk keluar dari Perang Vietnam.

AS menolak mengakui China setelah Partai Komunis mengambil alih kekuasaan tahun 1949, dan hubungan bilateral antar kedua negara terputus selama bertahun-tahun sejak itu.

Namun, pada akhir 1960-an, kedua negara saling membutuhkan.

China yang terisolasi dan terbelakang secara diplomatis, berusaha untuk pulih dari reformasi yang membawa bencana, yang dikenal sebagai Revolusi Kebudayaan.

China khawatir tentang kemungkinan serangan yang dilancarkan oleh negara tetangganya Uni Soviet.

AS yang juga khawatir terhadap tindak tanduk Soviet pada saat itu, ingin meningkatkan posisinya di Asia dan berharap China dapat membantu membujuk sekutunya, Vietnam Utara untuk menghentikan permusuhan.

Maka Nixon membalikkan kebijakan resmi yang telah berlangsung selama 20 tahun dan lalu pergi melawat menuju China.

Beijing dan Washington secara resmi menjalin hubungan diplomatik pada Januari 1979, dan AS mengakhiri 30 tahun pengakuan pemerintah Republik China saingan Chiang Kai-shek di Taipei.