Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sepanjang tahun 2022 diproyeksikan meningkat, seiring naiknya harga emas untuk kebutuhan hedging (lindung nilai)mengantisipasi kenaikan inflasi ditambah kondisi geopolitik di Rusia-Ukraina.
“Akhir pekan ini harga emas sudah mencapai posisi tertinggi yang terjadi pertengahan tahun 2021.
Diyakini, harga emas masih akan melonjak bahkan siap menguji harga tertinggi sepanjang masa pada level 2.088 dolar AS per troy ons,” kata Analis Pasar Modal GK Invest, Lukman Haqeem, di Jakarta, Jumat.
Dengan prospek yang demikian ini, ditambah dengan kenaikan harga logam lainnya, termasuk nikel juga menjadi salah satu penyumbang pendapatan perusahaan.
Meski sempat dibayangi kekhawatiran di pertengahan Januari 2022, namun diyakini bahwa harga saat ini bisa menjadi titik-titik awal dari laju pertumbuhan harga, untuk keluar dari zona koreksi dan berbalik menjadi bullish.
Setidaknya titik harga saham pada level Rp2.225 per lembar akan menjadi harga ujian, sebelum proses rebound dengan target pemulihan kembali ke harga Rp2.500 per saham.
“Sebagaimana kita lihat di akhir pekan ini, harga saham ANTM melejit cukup tajam, sejak pembukaan perdagangan dengan kenaikan sebesar Rp135 ke Rp2.080,” kata Lukman.
Sejak awal tahun, prospek harga saham ANTM sebenarnya masih cukup bagus, namun dibanding harga setahun sebelumnya, saham ANTM memang dalam fase koreksi.
Ini yang menjadi kekhawatiran pasar di pertengahan Januari 2022, saat harga saham mengalami koreksi tajam, menimbulkan kepanikan sehingga banyak investor melepas saham ANTM.
“Pelan namun pasti, memasuki bulan Februari, harga saham ANTM menemukan pijakannya kembali,” ujarnya.
Kepercayaan diri investor pulih, seiring dengan membaiknya harga komoditi logam global yang menjadi sumber pendapatan utama ANTM, seperti emas, nikel dan lainnya.