Biden: Membela Ukraina Berpotensi Mengganggu Perekonomian AS

0
95
Mandatory Credit: Photo by Matt Rourke/AP/Shutterstock (10571195r) Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden speaks at a primary night election rally in Columbia, S.C., after winning the South Carolina primary Election 2020 Joe Biden, Columbia, USA - 29 Feb 2020

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Selasa (15/2), mengakui bahwa sanksi yang mungkin akan diberikan kepada Rusia sebagai balasan atas invasi ke Ukraina dapat menimbulkan pukulan balik bagi perekonomian Amerika, termasuk kemungkinan kenaikan harga dan gangguan pasokan energi.

“Warga Amerika paham, membela demokrasi dan kemerdekaan tidak pernah tanpa pengorbanan,” ucap Biden dalam pernyataannya di Gedung Putih terkait krisis yang sedang berlangsung.

“Saya tidak akan berpura-pura ini semua akan baik-baik saja.” Biden mengatakan pemerintahannya berupaya secara proaktif untuk mencoba mencegah masalah pasokan dengan bekerja sama dengan para produsen dan distributor energi dalam menyusun rencana darurat.

Ia juga mengatakan dirinya akan bekerja sama dengan Kongres AS dalam “langkah-langkah tambahan” yang tidak dijelaskan lebih rinci “untuk melindungi konsumen dan menangani dampak terhadap harga di SPBU.” Pada kesempatan yang sama, Biden juga mengatakan bahwa AS “belum dapat memverifikasi” klaim Rusia bahwa pihaknya telah menarik mundur sebagian pasukannya dari perbatasan Ukraina.

Ia mengatakan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina masih tetap ada.

“Kami akan memberikan tekanan yang hebat pada institusi keuangan dan industri utama mereka yang terbesar dan paling signifikan.

Langkah-langkah ini siap diambil jika Rusia bergerak.

Kami akan menerapkan konsekuensi jangka panjang, kami akan merusak kemampuan Rusia untuk bersaing secara ekonomi dan strategis,” ungkap Biden.

“Dan berkaitan dengan Nord Stream 2, pipa yang akan menyalurkan gas alam dari Rusia ke Jerman, apabila Rusia menginvasi Ukraina lebih jauh, maka proyek itu dibatalkan,” tambahnya.

Pernyataan Biden disampaikan beberapa jam setelah Rusia mengumumkan bahwa beberapa unit pasukannya yang terlibat dalam latihan militer di dekat perbatasan Ukraina akan mulai kembali ke markas mereka.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menyatakan bahwa Rusia siap menggelar perundingan dengan AS dan NATO dalam hal keterbukaan militer, batas-batas penyebaran rudal dan masalah keamanan lainnya.

Akan tetapi, Biden tetap bersikap skeptis terhadap niat Rusia.

Ia memperingatkan kembali bahwa apabila Rusia menginvasi Ukraina, maka Amerika “akan mendorong seluruh dunia untuk menentang agresi Rusia.”