Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang dan Korea Selatan di Hawaii untuk membahas ancaman terkait program nuklir dan rudal Korea Utara.
Pertemuan itu dilakukan setelah Pyongyang melakukan serangkaian uji coba rudal pada awal tahun ini.
Blinken berkumpul di Honolulu dengan Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menlu Korsel Chung Eui-yong.
Para pemimpin pertahanan ketiga negara itu pekan lalu mengatakan uji coba rudal Korut baru-baru ini mendestabilisasi keamanan regional.
Sebagian pakar mengatakan Korut menggunakan uji coba senjata untuk menekan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memulai kembali perundingan nuklir yang lama tertunda, sementara pandemi semakin menekan perekonomian Korut yang sejak lama terimbas kesalahan manajemen dan sanksi-sanksi AS yang merugikan.
Pemerintahan Biden telah mengajak Korut untuk melakukan perundingan terbuka, tapi tidak bersedia meringankan sanksi-sanksi apabila Korut tidak mengurangi program nuklirnya.
Uji coba rudal itu juga memiliki komponen teknis, memungkinkan Korut untuk mempertajam persenjatananya.
Salah satu rudal yang baru-baru ini diuji — rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 — mampu mencapai wilayah AS, Guam.
Rudal itu adalah senjata jarak terpanjang yang pernah diuji oleh Korut sejak 2017.