Harga Minyak Alami Tekanan Jual

0
81

JAVAFX – Harga minyak alami tekanan jual pada perdagangan minyak jelang sore hari ini karena investor melihat dolar AS masih bisa menguat dan prediksi EIA bahwa produksi minyak AS akan melewati produksi Rusia.
Hal ini membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak April di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,54 atau 0,86% di level $62,06 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Mei di pasar ICE Futures London sementara melemah $0,59 atau 0,90% di harga $65,20 per barel.
Gary Cohn merasa tidak didengar lagi sarannya oleh Presiden Trump untuk menunda usulan kebijakan tarif impor baja dan alumunium sehingga mengundurkan diri sebagai penasehat ekonomi Gedung Putih. Kondisi mengakibatkan pasar makin kisruh melihatnya bahwa keputusan Trump ini memang akan menimbulkan perang dagang di seluruh dunia.
Beberapa negara seperti di Eropa dan China juga sedang mempersiapkan diri untuk memberikan balasan kepada AS sehingga membuat impor minyak AS bisa mengalami penurunan permintaan.
Pelemahan minyak juga didukung oleh dolar AS yang sedikit masih melawan mata uang utama dunia sehingga harga minyak sendiri bisa tertekan. Seperti kita ketahui bahwa korelasi antara dolar AS dan harga minyak sangat dekat karena usaha beli minyak biasanya menggunakan mata uang AS tersebut. Semakin dolar AS menguat maka usaha beli minyak akan terlihat semakin mahal dan kuantitas belinya tentunya akan berkurang.
Investor khawatir dengan akan rilisnya data-data persediaan minyak AS sehingga nuansa beli memang tidak terlalu besar. Data API tadi pagi menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS di pekan lalu mengalami kenaikan sebesar 5,7 juta barel. Persediaan bensin turun sebesar 4,5 juta barel. Sedangkan persediaan minyak pemanas dan solar naik sebesar 1,5 juta barel.
EIA tadi pagi juga menyatakan bahwa telah terjadi revisi atas produksi minyak AS yang diperkirakan mengalami kenaikan produksi sebesar 120 ribu bph menjadi 11,17 juta bph pada kuartal keempat 2018. Ini berarti akan membawa AS melewati produksi minyak Rusia dan akan menjadi produsen utama minyak dunia. Seperti kita ketahui bahwa tahun lalu AS sudah melewati produksi minyak Arab Saudi.
Tahun 2019 menurut perkiraan EIA bahwa akan terjadi kenaikan produksi minyak AS sebesar 570 ribu bph menjadi 11,27 juta bph. Pasar akan menantikan data persediaan mingguan dari minyak pemerintah AS nanti malam.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNBC