Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah mengikuti terkoreksinya mayoritas bursa saham regional.
IHSG ditutup melemah 33,07 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.662,3.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,58 poin atau 0,91 persen ke posisi 939,3.
“Mayoritas indeks saham di Asia sore ini ditutup turun karena saham teknologi di kawasan Asia tertekan oleh kenaikan imbal hasil atau yield surat utang Pemerintah AS,” tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Investor menilai potensi laba perusahaan teknologi kurang atraktif ketika imbal hasil obligasi merangkak naik.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS telah naik menembus 1,6 persen tahun ini karena investor mengantisipasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve pada pertengahan tahun ini untuk menjinakkan lonjakan inflasi.
Pergeseran fokus perhatian investor kembali pada prospek kenaikan suku bunga acuan di AS telah meniupkan angin segar bagi taktik rotasi keluar dari saham-saham yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi seperti saham di sektor teknologi dan masuk ke dalam saham-saham yang menawarkan pemasukan dan dividen seperti saham-saham di sektor finansial dan industrial.
Untuk malam nanti, investor menantikan rilis notulen rapat kebijakan bank sentral AS untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci mengenai kondisi seperti apa yang ingin dilihat oleh The Fed sebelum menaikkan suku bunga acuan.
Dibuka menguat, IHSG melemah dan terus bergerak di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 1,91 persen, diikuti sektor properti & real estat dan sektor transportasi & logistik masing-masing minus 1,77 persen dan minus 1,49 persen.
Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor keuangan sebesar 0,19 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp802,02 miliar.
Sedangkan, di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp836,37 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.291.341 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,13 miliar lembar saham senilai Rp23,18 triliun.
Sebanyak 174 saham naik, 369 saham menurun, dan 138 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 30,37 poin atau 0,1 persen ke 29.332,16, indeks Hang Seng turun 382,59 poin atau 1,64 persen ke 22.907,25, dan indeks Straits Times terkoreksi 23,19 atau 0,73 persen ke 3.157,94.