WHO telah berikan kabar positif bagi pasar minyak mentah dunia mengenai Omicron. Menurut laporan WHO, Omicron hanya menginfeksi tubuh bagian atas dan di laporkan tidak akan menyebabkan peradangan pada paru-paru. Ketika melihat hubungan antara kasus baru dan angka kematian, semakin kecil menurut menurut Abdi Mahamud, manajer insiden WHO. Perkembangan ini bisa mengendurkan pembatasan sosial yang di terapkan berbagai negara sehingga di harapkan aktivitas dan mobilitas masyarakat kembali meningkat dan mendongkrak permintaan energi termasuk minyak mentah.
Prospek peningkatan permintaan ini telah membuat OPEC tidak mengubah kebijakannya yaitu tetap akan menambah kuota produksinya di bulan depan sebanyak 400.000 barel per hari. Meskipun tingkat infeksi tinggi, tapi tingkat keperawatan di rumah sakit tergolong rendah.
Akibat berita ini dan adanya juga berita bahwa Cina akan adakan Olimpiade musim dingin, cuaca dingin yang sangat ekstrem di Amerika dan adanya masalah politik di Kazakhstan terkait rencana pemerintahnya yang menaikkan harga energi di negaranya, semua hal itu di prediksi akan terus mendongkrak permintaan minyak sehingga harga minyak mentah dunia di prediksi akan terus naik ke harga $ 85.00 hingga melebihi $100.00 perbarel-nya.
