Pound Sterling Bersiap Hadapi Tekanan Greenback

0
80

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(1/3/2018), pound sterling bersiap hadapi tekanan kepada greenback pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pelemahan ini sebagai bentuk antisipasi diri investor yang meningkat untuk menantikan babak kedua dari testimoni Powell di hadapan Senat nanti malam.

Secara umum dolar AS masih bergerak memberikan tekanan kepada mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3752 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3758. USDJPY untuk sementara berada di level 106,76 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 106,65. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7728 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7760.

Secara garis besar memang dolar AS mulai lagi memberikan tekanannya kepada mata uang utama dunia dengan pertimbangan sebagai bentuk aksi antisipasi termasuk adanya faktor pasar obligasi di AS yang kembali memasuki saat-saat reboundnya di mana tingkat imbal hasilnya sudah mulai berada di dekat level tertingginya di mana pasar saham dunia juga sudah mulai mengalami tekanam di mana pasar saham Asia melemah lagi sebagai bentuk jawaban bahwa pasar Asia masih bergantung dari pasar saham Wall Street.

Sebelumnya, pernyataan dari Wakil Ketua the Fed Randall Quarles di awal pekan menyatakan bahwa konsekuensi ekonomi AS yang panas memang membutuhkan kenaikan suku bunga yang bertahap. Quarles juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih baik daripada negara G7 lainnya serta sangat yakin bahwa inflasi di AS akan segera menuju target bank sentral kembali. Mendengar kata suku bunga the Fed naik, maka itu pertanda buruk bagi mata uang utama dunia lainnya.

Kemudian pernyataan yang senada dengan wakilnya, ketua the Fed Jerome Powell juga mengungkapkan rasa optimis dirinya dalam menghadapi masa depan ekonomi AS yang menurutnya tidak akan masuk dalam pusaran krisis keuangan baru. Ketua the Fed yang baru pertama kali memberikan testimoni di hadapan Kongres juga menyatakan bahwa suku bunga the Fed memang akan naik secara bertahap, di mana sisi pertumbuhan ekonomi termasuk lapangan kerja makin membaik, demikian pula inflasi sudah mulai menampakkan jalur kenaikannya, sehingga dirinya merasa yakin bahwa kenaikan suku bunga sebaiknya tetap bertahap.

Rasa optimis Powell tersebut memang masih berdampak pada perdagangan pagi hingga siang hari ini, di mana nanti malam Powell akan melanjutkan testimoni babak yang kedua bersama Senat AS. Namun rupanya investor sedang melakukan antisipasi sejenaknya karena pasar khawatir kalau Powell akan bernada hawkish kembali, sehingga membuat pound sterling juga mengalami tekanan tipis, apalagi Michel Barnier sebagai juru runding Brexit dari Uni Eropa menyatakan bahwa Inggris belum tentu mendapatkan kesepakatan masa transisi Brexit.

Namun di sisi lain PM May menyatakan bahwa jika Inggris masih menganut hukum Uni Eropa, maka Inggris akan memasuki bencana besar.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: BBC