Harga Emas Sepertinya Ingin Mempertahankan Sisi Belinya

0
85

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(23/2/2018), harga emas sepertinya ingin mempertahankan sisi belinya pada perdagangan hari ini setelah kemarin ada semangat beli yang kembali muncul sebagai bentuk aksi kecemasan investor terhadap defisit keuangan di AS dan juga berkat dorongan bahwa pasar komoditas China sudah buka kembali.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanan dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,00 atau 0,15% di level $1334,10 per troy ounce.

Mulai aktifnya pasar keuangan China di Kamis kemarin membawa efek yang kurang bagus bagi greenback dengan mengalami tekanan nilai baik dari kata uang utama dunia maupun dari emas seiring dengan nuansa aksi ambil untung yang lumayan besar di mana yield obligasi 10 tahun milik pemerintah AS mengalami penurunan hampir 1%.

Meski data klaim pengangguran AS berada di titik terendah sejak 45 tahun lalu dan beberapa data ekonomi Uni Eropa dan Inggris kurang bagus serta hasil ECB minutes yang menyatakan masih belum berpikir mengakhiri kebijakan stimulusnya, tetap saja sentimen lepas dolar AS tidak bisa berhenti.

Investor tampaknya masih khawatir kondisi ‘double-deficit’ di mana dari sisi fiskal dan moneter AS sama-sama kondisi neracanya berada di ruang negatif. Rupanya investor sekarang sudah beralih pandangannnya dari melihat data-data ekonomi ke masalah neraca keuangan, atau bisa dikatakan bahwa kondisi teori keseimbangan mata uang telah beralih dari yang umumnya investor lihat yaitu di sisi suku bunga atau interest rate parity, beralih ke masalah neraca atau balance of payment parity.

Kondisi ini maka berarti untuk sementara data-data ekonomi yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi sedikit dipinggirkan sejenak, dan beralih ke masalah kebijakan-kebijakan belanja anggaran dan kemampuan the Fed mengatasi neracanya serta melihat pergerakan yield obligasi pemerintah AS yang sudah menanjak tajam melewati angka yield ketika Lehman Brothers dinyatakan bangkrut pada September 2008 lalu.

Situasi seperti ini tentu membangkitkan rasa khawatir investor akan munculnya kembali krisis keuangan sehingga investor saat ini masih akan mencari pengaman investasinya dengan tetap melakukan beli ke yen dan emas.

Tampaknya investor belum terlalu yakin terhadap hasil paparan atau notulen rapat suku bunga the Fed yang terakhir dan bernada hawkish, di mana investor ingin lebih tahu secara mendalam kiprah dari ketua the Fed yang baru, Jerome Powell dalam menjalankan tugasnya mengatasi kemelut defisit neracanya dan panasnya suku ekonomi AS.

Jadwal Jay Powell untuk memberikan pandangan kinerja the Fed ke hadapan Kongres nanti malam, bilamana Powell masih optimis menghadapi masa depan ekonomi di atas dan menjelaskan rencana kerjanya tentang suku bunga, maka kami yakin bahwa dolar AS masih bisa memberi perlawanan kepada emas.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters