Putin pada Macron: AS Menggelar Latihan Militer Provokatif di Laut Hitam

0
53

Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Senin (15/11), mengatakan kepada rekannya Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa latihan-latihan “provokatif” yang dipimpin oleh Amerika Serikat di Laut Hitam dapat “meningkatkan ketegangan” antara Moskow dan Aliansi NATO, kata Kremlin.

Kedua pemimpin tersebut menyatakan “ketidakpuasan” atas situasi yang tengah berlangsung di wilayah timur Ukraina yang menurut pihak Moskow kini sedang “memburuk”, sebut Kremlin dalam pernyataannya.

Kremlin menambahkan dalam pertemuan tersebut, Putin membahas “sifat provokatif dari beberapa latihan skala besar yang dipimpin Amerika Serikat dan sekutunya di Laut Hitam yang meningkatkan ketegangan antara Rusia dan NATO.” Komentar Putin muncul setelah negara-negara Barat meningkatkan kewaspadaan atas aktivitas militer Rusia yang meningkat di dekat Ukraina.

Menurut Istana Kepresidenan Prancis Elysee, Macron mengatakan kepada Putin bahwa Prancis siap untuk mempertahankan integritas teritorial Ukraina.

Pekan lalu, Putin menyatakan Kremlin menganggap latihan militer di Laut Hitam yang dilakukan oleh AS dan kapal NATO lainnya baru-baru ini sebagai suatu tantangan serius.

Kepada televisi pemerintah, Putin mengemukakan Kementerian Pertahanan Rusia “memiliki proposal untuk mengadakan latihan sendiri yang tidak direncanakan di wilayah perairan yang sama.” “Tapi saya yakin ini tidak pantas dan tidak perlu memperkeruh situasi,” kata Putin lebih lanjut.

Putin merujuk hal itu pada beberapa kapal perang AS yang ambil bagian dalam latihan di Laut Hitam, yang menurut Moskow bahwa pihaknya sedang “memonitori” kapal tersebut.

Menurut pernyataan Kremlin, Putin juga mengkritik Ukraina atas “penggunaan drone baru-baru ini” dalam konflik dengan pemberontak pro-Rusia.

Bulan lalu, Kiev merilis rekaman yang dinilai sebagai penggunaan pertama pesawat tak berawak TB2 Bayraktar buatan Turki dalam bentrokan dengan kelompok-kelompok separatis.

Putin mengatakan hal itu juga melanggar perjanjian damai yang ditandatangani di Minsk pada tahun 2015.

Di Washington, Juru Bicara Pentagon John Kirby menolak kritik terhadap manuver AS sekaligus mengatakan aktivitas militer Rusia di dekat wilayah Ukraina “tetap menjadi perhatian AS.” Kirby mengatakan Amerika Serikat selalu terbuka tentang latihan militer yang dilakukannya, dan mengeluarkan pernyataan pers dengan rincian dan foto-foto mengenai setiap kegiatan latihan militer itu.