Saham-saham Hong Kong berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis, meskipun sebagian besar pasar Asia mengalami penurunan, karena saham sektor properti China rebound di tengah harapan Beijing akan melonggarkan kebijakan untuk membantu sektor yang kesulitan.
Indikator utama Bursa Efek Hong Kong, Indeks Hang Seng (HSI), terkerek 1,01 persen atau 251,85 poin menjadi menetap di 25.247,99 poin, sedangkan Indeks China Enterprises naik 1,54 persen atau 137,41 poin menjadi ditutup pada 9.048,39 poin.
Sebaliknya, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,3 persen setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS bulan lalu melonjak pada laju tercepat sejak 1990.
Sentimen di Hong Kong didukung oleh rebound tajam saham sektor properti di tengah serangkaian sinyal positif yang memicu harapan untuk pelonggaran kebijakan.
Dikutip dari Reuters, indeks yang melacak pengembang daratan yang tercatat di Hong Kong melonjak 5,6 persen.
Sunac melambung 8,4 persen sementara Logan Group melejit 9,3 persen.
Sebuah lembaga pemikir dewan negara China bertemu dengan asosiasi properti lokal dan lembaga keuangan di Guangzhou, media China melaporkan, beberapa hari setelah badan tersebut mengadakan pertemuan serupa dengan para pengembang dan bank di Shenzhen.
Pada Rabu (10/11/2021), Securities Times melaporkan beberapa perusahaan real estat mengungkapkan rencana untuk menerbitkan utang di pasar antar bank pada pertemuan dengan regulator pasar.
Data yang menunjukkan kenaikan pinjaman hipotek (KPR) baru pada Oktober dan berita bahwa pemegang obligasi China Evergrande Group menerima pembayaran kupon dari pengembang yang berutang juga membantu sentimen.
Saham sektor perbankan naik karena meredanya kekhawatiran bahwa gagal bayar lebih lanjut oleh pengembang akan mengikis neraca bank.
Biotek dan telekomunikasi termasuk di antara beberapa sektor yang menurun pada Kamis.