Gedung Putih Klaim Punya Hak Hukum untuk Berlakukan Mandat Vaksin pada Bisnis Besar

0
48

Pemerintahan Presiden Joe Biden berpendapat pihaknya memiliki otoritas hukum untuk mengamanatkan bahwa para pengusaha besar di Amerika Serikat (AS) untuk mewajibkan 84 juta karyawannya menerima vaksinasi virus corona selambatnya pada 4 Januari mendatang.

Jika karyawan menolak untuk divaksin, mandat tersebut mengharuskan mereka untuk memakai masker di tempat kerja dan menjalani tes COVID-19 secara berkala setiap minggu.

Pengadilan banding AS pada pekan lalu memblokir sementara mandat vaksin yang dikeluarkan oleh Presiden Joe Biden.

Higga saat ini, sambil menunggu keputusan pengadilan lebih lanjut, gelombang penolakan terhadap mandat vaksin masih berlangsung.

Mandat tersebut dimaksudkan untuk mengatasi pandemi yang sedang berlangsung di mana lebih dari 750.000 orang di AS tewas karena infeksi virus corona.

Jumlah kematian tersebut paling tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian di negara mana pun.

Banyak gubernur negara bagian dari Partai Republik telah menyuarakan penentangan mereka terhadap perintah Presiden Biden, yang berasal dari Partai Demokrat itu.

Para gubernur dan sebagian pengusaha mengajukan gugatan untuk memblokirnya.

Mereka mengklaim bahwa mandat vaksinasi dan penggunaan masker itu melebihi kewenangan pemerintah.

Tetapi dalam pembelaan setebal 28 halaman pada Senin (8/11) di Pengadilan Banding Kelima di New Orleans, Louisiana, Departemen Kehakiman berpendapat bahwa jika AS tidak memberlakukan mandat itu “kemungkinan akan menewaskan puluhan hingga bahkan ratusan nyawa per hari, serta menyebabkan lonjakan rawat inap, dan masalah-masalah serius lainnya seperti dampak bagi kesehatan, dan biaya yang luar biasa.

Itu semua merupakan gabungan bahaya tingkat tertinggi.” Gedung Putih mengatakan pada Senin (8/11) bahwa tantangan hukum terhadap perintah Gedung Putih adalah hal biasa dan mendesak para pengusaha agar tidak menunggu keputusan hukum akhir untuk mengharuskan pekerja mereka divaksinasi, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan terkemuka di AS.

Jumlah kasus baru infeksi virus corona telah berkurang selama beberapa minggu di AS.

Meskipun demikian, sekitar 70.000 kasus tambahan muncul setiap hari.

Lebih dari 194 juta orang di AS dari 333 juta penduduknya telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Tetapi jutaan orang dewasa lainnya karena berbagai alasan menolak untuk divaksinasi, sehingga membatasi upaya Biden untuk sepenuhnya mengendalikan pandemi.