Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpotensi melemah, mengikuti koreksi bursa saham global.
IHSG pagi ini dibuka melemah 4,38 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.665,55.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,25 poin atau 0,13 persen ke posisi 951,38.
“Kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah pagi ini, seiring dengan gerakan negatif di bursa global,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari eksternal, pasar saham AS ditutup melemah pada perdagangan kemarin.
Investor melakukan aksi ambil untung atau profit taking setelah reli pada Oktober.
Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi pengumuman data inflasi Negeri Paman Sam.
Sementara pasar komoditas terpantau bergerak beragam kemarin.
Harga Minyak WTI naik ke level 84,54 dolar AS per barel, Minyak Brent naik ke level 85,27 dolar AS per barel.
Harga batu bara turun ke level 162 dolar AS per ton, nikel turun ke level 19.435 dolar AS per ton, dan CPO turun ke level 4.789 ringgit per ton.
Sedangkan harga emas terpantau menguat ke level 1.833 dolar AS per troy ons.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (9/11) kemarin mencapai 434 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 21 kasus sehingga totalnya mencapai 143.578 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 585 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus.
Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 9.602 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 126,46 juta orang dan vaksin dosis kedua 80,07 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 58,69 poin atau 0,2 persen ke 29.226,77, Indeks Hang Seng turun 18,95 poin atau 0,08 persen ke 24.794,18, dan Indeks Straits Times terkoreksi 17,69 atau 0,55 persen ke 3.225,73.