Di Tengah Penantian Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral

0
124

Laju inflasi yang cukup tinggi saat ini menimbulkan harapan besar di kalangan pelaku pasar untuk percepatan kenaikan suku bunga khususnya terhadap bank sentral yang tidak termasuk Federal Reserve. Kondisi ini memaksa dolar AS kembali tergelincir di sesi perdagangan awal pekan ini, sembari waspada terhadap harga komoditas, data pertumbuhan AS dan pertemuan bank sentral di Eropa, Jepang dan Kanada.

Anjloknya dolar AS yang menarik indeks dolar ke level terendah satu bulan, memperpanjang penurunannya menyusul Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Jumat yang mengatakan ini belum saatnya untuk mulai menaikkan suku bunga.

Pernyataan Powell muncul setelah investor semakin meyakini kenaikan suku bunga Federal Reserve baru akan terjadi pada semester kedua tahun depan dan belum akan memangkas posisi long dolar sebagai antisipasi bahwa bank sentral lain dapat bergerak lebih cepat.

Greenback turun sekitar 0,2% terhadap dolar Australia dan Selandia Baru dan turun sekitar 0,1% ke sekitar level 1,1659 terhadap euro. Indeks dolar sejauh ini turun tipis 0,2% ke level 93,483. Yen, yang melonjak pada hari Jumat, mencatat penurunan tipis ke level 113,63 per dolar.

Antipodean, bersama dengan sterling, telah melesat di bulan ini karena para pelaku pasar bergegas ke harga di tingkat yang lebih tinggi sementara inflasi semakin memanas, dengan pasar saat ini mengincar peluang hampir 60% dari kenaikan Bank of England minggu depan.

Sterling menguat 0,2% terhadap dolar AS di level 1,3781, meskipun dan Aussie dan kiwi masih di bawah skala tertinggi minggu lalu dan analis mulai berpikir kedua mata uang itu kehilangan momentum. Aussie terakhir terlihat di level $0,7482 meski sempat berada di area $0,75 untuk pertama kalinya sejak Juli yang dicapai pada minggu lalu dan kiwi masih dalam tren bullish $0,7161 meski turun dari level 0,7219 terhadap dolar AS pada minggu lalu.

Tekanan masih akan dihadapi oleh dolar. Anggota Fed perlahan-lahan mengakui bahwa risiko inflasi condong ke atas (dan) hasilnya adalah bahwa pasar suku bunga dapat terus menilai siklus kenaikan suku bunga Dana Fed yang lebih agresif yang dapat menopang dolar.

Minggu ini, data inflasi Australia akan dirilis pada hari Rabu dan kemungkinan akan menentukan arah untuk proyeksi tahap berikutnya antara para pelaku pasar dan bank sentral yang sangat dovish.

Melonjaknya harga rumah dan kenaikan harga pangan dan bahan bakar telah menjadi fokus pembahasan bank sentral Kanada pada pertemuannya pada hari Rabu. Minyak mentah mencapai harga tertinggi baru tiga tahun pada hari Senin dan dolar Kanada naik 0,2% menjadi C$1,2345 per dolar.

Di Amerika Serikat, data produk domestik bruto AS pada hari Kamis menunjukkan perlambatan yang diharapkan yang dapat mengambil beberapa tekanan dari The Fed, bahkan saat inflasi berjalan cukup panas.

Tidak ada harapan yang disematkan pada, baik Bank of Japan maupun Bank Sentral Eropa untuk menyesuaikan kebijakan dalam pertemuan mereka pada hari Kamis, tetapi di pasar Eropa ukuran proyeksi inflasi semakin bertentangan dengan panduan bank.

Presiden ECB, Christine Lagarde, tampaknya akan mendorong kembali agitasi pasar atas kenaikan suku bunga awal. Mendukung pendiriannya, data CPI Zona Euro Oktober pada minggu ini diperkirakan akan menunjukkan inflasi mendekati target di 1,9% pada basis tahunan.

Namun, di balik layer, para pelaku pasar saat ini terus memantau masalah pada pengembang properti China Evergrande Group, yang mengejutkan investor dengan mencegah default dengan pembayaran kupon di saat-saat terakhir pada minggu lalu.