Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken, Rabu (20/10) akan berpidato di Ekuador tentang apa yang disebut Departemen Luar Negeri sebagai “tantangan yang dihadapi demokrasi di kawasan itu,” sebelum melakukan perjalanan ke Kolombia untuk berbicara dengan para pemimpin di sana.
Departemen Luar Negeri mengatakan pidato Blinken akan menyoroti “bagaimana lembaga demokrasi yang inklusif dan responsif” bisa menerapkan kebijakan ekonomi yang menekankan “pertumbuhan inklusif dan perlindungan lingkungan.” Selain masalah demokrasi dan hak asasi manusia, fokus utama lain dari lawatan Blinken adalah migrasi.
Di Bogota ia akan memimpin pertemuan dengan para menteri luar negeri dari kawasan itu tentang kebijakan migrasi yang manusiawi.
Berbicara Selasa (19/10) bersama menteri luar negeri Ekuador, Mauricio Montalvo, Blinken mengatakan migrasi “menantang semua orang,” termasuk di Ekuador, di mana ribuan orang Venezuela menetap dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara Blinken menuju Ekuador, Presiden Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat 60 hari untuk memberantas kejahatan narkoba.
Keduanya bertemu Selasa, dan Blinken mengatakan Lasso meyakinkannya bahwa pemerintah Ekuador akan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi seperti bertindak sesuai dengan konstitusi negara itu.
Blinken juga memuji Ekuador atas kampanye vaksinasinya melawan COVID-19.