Pasar Saham Jepang Dilanda Aksi Ambil Untung

0
81

Pasar saham Jepang menutup perdagangan sesi awal pekan dengan sedikit melemah, setelah investor membukukan keuntungan menyusul reli baru-baru ini. Kenaikan pada saham pembuat mobil setelah Toyota Motor isyaratkan mereka masih mampu mencapai rencana produksi setahun penuh masih gagal menopang penurunan.

Para pelaku pasar juga sangat berhati-hati dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi China imbas perusahaan properti yang sarat utang, China Evergrande Group, masih berjuang untuk bertahan hidup dan diperparah dengan PDB China melambat pada kuartal ketiga.

Indeks saham Nikkei turun tipis 0,15% ditutup pada level 29.025,46, setelah bukukan kenaikan mingguan pertama dalam empat minggu pada pekan lalu. Indeks Topix yang lebih luas turun 0,23% menjadi 2.019,23 tetapi indeks pembuat peralatan transportasi Topix naik 1,86%, mencapai level tertinggi sejak 2015.

Toyota Motor naik 2,22% setelah memangkas produksi global yang direncanakan untuk November sebanyak 15% karena masalah pasokan chip yang masih mendera, namun isyaratkan akan meningkatkan produksi mulai Desember dengan tetap berpegang pada target produksi setahun penuh terbaru.

Saham Suzuki Motor naik 2,43%, sementara Subaru mencatat kenaikan 1,95% dan saham perusahaan pembuat suku cadang mobil Denso naik 3,16% karena yen yang melemah.

Saham terkait sumber daya alam diantara yang mencatat positif lainnya berkat kekuatan pasar komoditas. Mitsui Mining naik 5,23%, sementara Sumitomo Metal naik 2,75% dan perusahaan eksplorasi minyak Inpex naik 4,88%.

Saham BayCurrent Consulting turun 14,31% setelah laporan pendapatan kuartalan mereka yang jauh dari ekspektasi investor yang kuat. Harga sahamnya masih naik lebih dari 130% sepanjang tahun ini.

Perusahaan rintisan Fintech, Money Forward, anjlok 12,42% setelah melaporkan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan. Saham Pasona turun 7,76% setelah investor dikecewakan oleh hasil kuartalan perusahaan layanan kepegawaian tersebut.