Pasar saham Jepang mengakhiri perdagangan sesi kamis dengan kenaikan, dipimpin oleh saham teknologi kelas berat yang mengikuti penguatan di Nasdaq, dengan saham pembuat peralatan chip Tokyo Electron menjadi mesin penggerak terbesar untuk Nikkei.
Indeks saham Nikkei menguat 1,46% ditutup pada level 28.550,93, akhiri penurunan selama dua sesi terakhir, sedangkan indeks Topix yang lebih luas mencatat kenaikan 0,67% ditutup pada level 1.986,97.
Indeks Nasdaq dan S&P 500 menguat pada perdagangan sesu Rabu setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan mulai mengurangi dukungan era krisis untuk ekonomi AS, yang meningkatkan harapan pemulihan.
Namun, kekhawatiran terhadap inflasi masih bertahan dan membuat imbal hasil oblgasi acuan 10-tahun AS turun.
Tokyo Electron menjadi motor penggerak terbesar Nikkei dengan kenaikan 5,18%, sementara rekan Advantest naik 3,83%. Pembuat peralatan medis Olympus dan Terumo masing-masing mencatat kenaikan 3,19% dan 1,77%.
Saham restoran kasual juga mencatat kenaikan di tengah harapan pembukaan kembali ekonomi, dengan Saizeriya melonjak 12,99% dan Yoshinoya Holdings melonjak 9,42%.
Melawan tren, saham produsen perangkat medis Jepang PHC Holdings turun lebih dari 10% pada debut pasarnya, meskipun menetapkan harga sahamnya di bawah kisaran yang ditargetkan.
Saham perusahaan pengiriman dan penyuling minyak memimpin penurunan di antara 33 sub-indeks industri bursa, masing-masing mencatat penurunan 3,93% dan 2,27%.
Ada 136 saham yang mencatat kenaikan pada indeks Nikkei berbanding 85 yang mencatat penurunan. Volume saham yang diperdagangkan di papan utama Bursa Efek Tokyo sebesar 1,15 miliar, dibandingkan dengan rata-rata 1,32 miliar dalam 30 hari terakhir.