Yen Merosot Ke Level Terendah 3 Tahun Terakhir

0
98

Yen jepang sempat terjerembap dan mencapai level terendah baru tiga tahun pada hari Selasa, sebelum akhirnya stabil karena para pelaku pasar gandakan ekspektasi suku bunga AS yang akan mengalami kenaikan mendahului bank sentral utama lainnya.

Sementara itu, para pelaku pasar memperkirakan Bank of Japan akan menjadi salah satu bank sentral utama paling terakhir yang menaikkan suku bunga.

Sehari setelah sesi terpuruknya yen terhadap dolar dalam lima bulan, yen terseok ke level 113,49 per dolar di awal perdagangan, terlemah sejak Desember 2018, sebelum stabil ke level 113,33.

Yen juga tetap berada di posisi terendah multi-bulan terhadap mata uang utama lainnya dengan sterling, euro dan dolar Aussie semuanya diperdagangkan hanya sedikit di bawah level tertinggi tiga bulan terhadap yen Jepang yang dicapai pada hari sebelumnya, ketika Aussie menikmati sesi terbaiknya terhadap yen dalam sebelas bulan.

Terpuruknya yen membuat dolar tetap kuat terhadap sejumlah mata uang utama, meskipun dolar Aussie menguat atas pengaruh kenaikan harga energi dan kembali naiknya harga bijih besi.

Indeks dolar berada di level 94,33, tidak jauh dari level tertinggi satu tahun di 94,504 yang dicapai pada akhir September, karena para pelaku pasar sangat menantikan Federal Reserve AS akan umumkan pengurangan program pembelian obligasinya di bulan November.

Sejalan dengan tapering tersebut juga akan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada akhir 2022, dan perburuan untuk yield terbaik merupakan faktor dominan di balik kenaikan dolar.

Pada hari Selasa, imbal hasil obligasi dua tahun AS melonjak ke level tertinggi di lebih dari 18 bulan karena investor bertaruh lonjakan harga energi akan memicu inflasi dan menambah tekanan pada Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.